"Dek Aan, kakak pergi dulu! Sampai jumpa lagi!"
Aku hanya bisa menangis tersedu-sedu melihatmu yang berjalan menjauh sambil melambaikan tangan berkali-kali. Aku tidak tahu rasanya sesakit ini ditinggal pergi olehmu. Kembali ke kampung halamanmu memang hal yang pasti akan terjadi.
Melihatku yang hanya bisa menangis tanpa mengucapkan apapun, kau berhenti sejenak lalu merentangkan tangan lebar-lebar.