Ikhlaskah Hati

andreas fredica
Chapter #2

Pandangan pertama

Jam weker Ali berdentang keras,membangunkan Ali yang sedang tertidur pulas, waktu menunjukan pukul 04:30 wib. Ali bergegas menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat subuh. 

Selesai menunaikan ibadah, Ali menuju keluar rumah merasakan udara dingin lalu melakukan olahraga sejenak sebelum ia membersihkan diri agar badanya terasa lebih segar

" Sejuk sekali udara pagi ini". ucap Ali dalam hati sembari melakukan lari-lari kecil menuju lapangan sekitar rumahnya.  

" Waduhhh, udah jam 06 lebih nih, harus pulang nanti telat".Teriaknya terkejut melihat jam tangan digital di tangan kirinya, kemudian ia berlari menuju rumah agar sekolahnya tidak terlambat. 

Mentari mulai naik dan menunjukkan cahaya yang indah, Ali bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ali pun berpamitan dan segera mengambil sepeda yang terparkir di garasi. 

"Asik, jam pertama pelajaran olahraga", gumam Ali dalam hati. 

Suara nyanyian burung menemani perjalanan dengan suasana hati yang baik tercurahkan lewat gerak liku wajah ali menuju sekolah. 

" Semoga hari ini menyenangkan" titah Ali jelas. 

Menit per menit berlalu, akhirnya Ali sampai di sekolah dan ia langsung menempatkan sepedanya di parkiran pinggir kelasnya. 

" Pagi bro!!" sapa Ali dengan senyuman. 

" Pagi juga kawan" jawab teman Ali yang sedang duduk di depan kelas sambil mendengarkan musik. 

Ia pun lantas meletakkan tasnya di kelas dan bergabung dengan kawan-kawannya di depan kelas sambil mengobrol. 

Tiba-tiba lewatlah dua orang cewek cantik, imut berperawakkan agak tinggi dengan tas pink di punggungnya melintasi depan mereka. Lantas ia menanyakan siapakah dia kepada salah satu temannya. 

" Van, siapa itu?" tanya Ali kepada Alvan

" itu Haura, saudara saya tapi yang satu lagi gatau" jawab Alvan sambil bertanya. " Naksir yaa??" ujar Alvan

"Ehh enggak lah, eh tapi tanyain dong siapa namanya yang satu tadi?" kata Ali sambil tertawa

" Alahh ngaku aja, nanti tak tanyakan Haura" ujar Alvan dengan nada mengejek. 

Bel berbunyi, jam pelajaran pun di mulai. Ali bersiap untuk pergi ke lapangan. 

Ketika menaiki tangga, Ali terkejut ketika melihat ada perempuan yang ia tanyakan tadi sedang duduk di depan kelas sambil membaca buku. Karena rasa malunya yang tinggi ia hanya bisa memandang perempuan tersebut dari jauh. 

"Van......" teriak Ali kepada Alvan yang berlari menghampirinya.

" Gimana li?" dengus Alvan.

" Udah ditanyain belum yang tadi? " 

" Udah tadi Haura saya whatsap,dia bilang kalo temennya itu bernama Nesya anindhira agatha"

Ali pun tersenyum setelah mengetahui siapa gadis tersebut. Bukannya lega ia malah jadi tambah penasaran dengan sosok perempuan bernama Nesya Anindhira Agatha. 

"Pritttt...... " suara peluit terdengar jelas dari sudut lapangan. 

Anak-anak pun berlarian menuju arah suara peluit tersebut dan membuat barisan dengan rapi. 

" Selamat pagi anak-anak" sapa Pak Bagyo guru olahraga yang di sukai anak-anak karena humorisnya. 

Lihat selengkapnya