ILAFAT

Topan We
Chapter #1

Setelah Subuh

Di sebuah ruang tamu yang sederhana, seorang kakek terlihat menggenggam sebuah tasbih dan ia menghampiri Burhan. Kakek itu terlihat rapih dengan menggunakan pakaian ibadah, seperti hendak melakukan sembahyang. Ia kemudian duduk berhadapan dengan Burhan. Sang kakek tidak berucap sepatah katapun. Ia malah menaburkan air ke sebuah gelas dan mulai memejamkan mata. Gelas yang telah berisi air itu dipegangnya sambil dibacakan sesuatu. Burhan hanya memandanginya dengan penuh keseriusan. Seorang kakek yang duduk tepat di hadapannya bukanlah orang lain. Ia adalah kakeknya sendiri dari pihak ayah Burhan. Setelah selesai membacakan sesuatu ke air itu, sang kakek kemudian menyentuh air dalam gelas dengan ujung jari telunjuknya. Tak lama ia pun meminta Burhan untuk meminumnya.

"Bismillah" Burhan membacanya dalam hati dan langsung meminum air itu. Dari sana Burhan tak sadar bahwa sang kakek telah tiada dari hadapannya. Ia pun menaruh gelas itu di meja kemudian ia pergi ke sebuah kamar. Hari itu tubuh Burhan terasa tidak sehat. Ia berpikir bahwa sang kakek tadi memberikannya air agar dirinya kembali merasa bugar. Burhan menatap sebuah jam dinding tua. Ia memutuskan untuk segera beristirahat. Saat Burhan sudah berada di atas ranjang, terdengar ucapan sang kakek dari luar kamar.

"Sebelum tidur ambil wudhu dulu. Supaya dijaga."

Namun karena tubuhnya yang sudah terasa semakin berat, Burhan pun tidak mengikuti apa yang diperintah sang kakek. Lalu Burhan pun tidur.

Lihat selengkapnya