ILAFAT

Topan We
Chapter #4

Di Bimbing Ustad Jamin

Pada malam ketiga di pesantren, Burhan kembali mengunjungi ustad Jamin.

Di Balai tempat biasa mereka mengobrol sedang dipakai mengaji oleh santri lainnya. Terpaksa ustad Jamin dan Burhan berbincang di kamar ustad Jamin.

"Masuklah." Pinta Ustad Jamin kepada Burhan.

"Iya ustad terima kasih."

Malam itu Burhan memaparkan apa yang pernah ia alami dalam mimpinya. Dari mulai yang tidak biasa sampai yang paling menyeramkan, ia utarakan kepada ustad Jamin. Bahkan Burhan menceritakan pengalaman mimpinya yang bisa membaca masa depan. Ustad Jamin sebagai ustad senior di pesantren ini dan kini ia juga bertugas untuk mendampingi Burhan, tidak menelan mentah-mentah apa yang telah diceritakan oleh Burhan. Ustad Jamin menimbang segala apa yang selama ini Burhan alami. Disamping itu ia juga mesti menjadi pendengar yang baik, agar Burhan benar benar bisa membuka semua pengalaman yang telah ia lewati.

Ketika Burhan masih ingin menceritakan pengalamannya, ustad Jamin memotong perbincangan mereka. Ia lihat waktu sudah menunjukkan jam 12 kurang. Ustad Jamin meminta Burhan untuk menunggunya sebentar. Sedangkan ustad Jamin akan melakukan sembahyang malam dan membaca wiridan. Ustad Jamin tidak bisa meninggalkannya karena ia sedang memiliki tugas dari sang kiyai. Jadi Burhan mempersilahkan dan tidak ingin menggangu tugas ustad Jamin.

"Tunggu dulu sebentar. Nanti setelah selesai, kita bisa lanjutkan lagi ngobrolnya." Kata Ustad Jamin kepada Burhan.

"Iya ustad." Jawab Burhan.

Di sebuah kamar yang terbilang cukup luas, Burhan menunggu Ustad Jamin di dalam kamarnya. Sedangkan ustad Jamin sedang melakukan sembahyang. Dilihatnya disekeliling dinding kamar ustad Jamin, terpampang foto berbingkai sang kiyai, dan foto-foto ulama lainnya. Ia pun merebahkan punggungnya dan tiduran di lantai beralas tikar itu.

Burhan mencoba menyeka matanya, ia seakan tidak percaya bahwa ustad Jamin saat sedang sembahyang tiba-tiba mengambil sajadahnya lalu ia keluar dari kamar. Dengan rasa penasaran yang begitu besar, ia pun mencoba mengikuti kemana arah ustad Jamin pergi. Kini Burhan merasa ada yang tidak beres. Ia benar-benar melihat dengan matanya sendiri, saat ustad Jamin meletakkan sajadahnya di belakang gedung santriwati, dan ia pun melanjutkan shalatnya. Burhan dari kejauhan masih memerhatikan apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh ustad Jamin. Tak lama sang ustad mengangkat kedua tangannya ke atas. Burhan rasa ini sudah bukan hal sewajar dan ajaran ini diluar agama. Selain itu ustad Jamin pun melompat ditempat, seperti melakukan ritual aneh. Terasa begitu berat dan bulu kuduk Burhan spontan naik. Saat ustad Jamin melakukan ruku', terlihat oleh Burhan 2 makhluk halus merasuki tubuh ustad Jamin. Jin yang merasuki tubuh ustad Jamin datang dari arah yang berbeda. Karena Burhan ingin membantu ustad Jamin, Ia pun perlahan menghampiri ustad Jamin, namun tak lama ustad Jamin membangunkan Burhan dari tidurnya.

"Burhan? Bangun" 

Lihat selengkapnya