ILAFAT

Topan We
Chapter #7

Perdebatan Mengenai Hal Gaib

Di pesantren Darul Ilmi, suasana sore itu begitu tenang. Burung-burung berkicau merdu, menambah kedamaian suasana di tengah pepohonan yang rindang. Santri-santri lain tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang mengaji, ada yang berdiskusi, dan ada pula yang hanya bersantai menikmati suasana.


Burhan, yang dikenal dengan pengetahuannya yang luas dan pemikiran yang kritis, sedang duduk di bawah pohon besar di halaman pesantren. Di sampingnya, dua sahabat dekatnya, Rizal dan Hadi, duduk sambil menikmati udara segar sore itu. Perbincangan mereka tiba-tiba mengarah pada topik yang selalu mengundang perdebatan : hal gaib.


"Menurut aku, hal-hal gaib itu cuma omong kosong, Han," ujar Rizal sambil mengerutkan kening. "Bagaimana bisa kita percaya pada sesuatu yang tidak bisa kita lihat atau buktikan?"


Hadi, yang sejak tadi hanya mendengarkan, ikut menimpali. "Iya, aku setuju dengan Rizal. Banyak orang yang percaya pada hal-hal gaib hanya karena takut atau karena cerita-cerita yang diwariskan turun-temurun. Padahal, belum tentu semua itu benar."


Burhan tersenyum tipis. Dia sudah sering mendengar argumen seperti ini dari teman-temannya, dan dia selalu siap dengan jawabannya. "Kalian tahu, tidak semua yang ada di dunia ini bisa kita lihat dengan mata telanjang. Contohnya, kita tidak bisa melihat angin, tapi kita bisa merasakan keberadaannya, bukan?"

Lihat selengkapnya