ILAFAT

Topan We
Chapter #32

Hari Ke 23

Pada suatu sore yang tenang, suasana pesantren tampak berbeda dari hari-hari biasa. Udara yang sejuk menemani langkah para santri yang sedang bergegas menuju masjid untuk melaksanakan shalat Maghrib. Di ruang utama pesantren, Kiyai Majid, tengah duduk dengan tenang di kursi kayu jati. Wajahnya yang penuh ketenangan itu menunjukkan kedalaman ilmu dan pengalaman yang sudah lama ia miliki.

Kurang lebih dari 20 tahun Kiyai Majid mendirikan pesantren ini. Sejak muda, ia berkeliling ke berbagai daerah untuk menuntut ilmu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengabdikan hidupnya pada pendidikan agama. Pesantren Darul Ilmi kini telah menjadi salah satu pesantren terbesar di kampung itu, tempat di mana ratusan santri dari berbagai daerah belajar agama disini.

Namun, kali ini ada sesuatu yang mengganggu pikiran sang kiyai. Meski pesantren ini telah berkembang pesat, ia merasa akhir-akhir ini pesantren sedang diuji. Baik dari beberapa santri yang berhenti, maupun kejadian-kejadian aneh yang bersangkutan dengan mistis yang hampir setiap hari mengganggu para santri, bahkan para guru disana. Keresahan di hati Kiyai Majid yang membuatnya memanggil tiga ustad senior untuk berbincang.

Di ruang kiyai, tiga orang ustad senior yang sudah dikenal luas di kalangan santri yakni Ustad Fatur, Ustad Ahmad, dan Ustad Rian, tengah duduk menunggu. Mereka sudah berkeluarga hanya tinggal ustad Fatur saja yang belum mendapatkan jodohnya, namun semangat mereka dalam mengajar dan membimbing para santri tetap tak tergoyahkan.

“Assalamu’alaikum, Bah,” sapa Ustad Fatur, sambil duduk dengan penuh hormat.

“Wa’alaikumussalam,” jawab Kiyai Majid dengan senyum hangat. “Silakan duduk, saya ingin berbicara sebentar dengan kalian mengenai keadaan pesantren kita.”

Ustad Ahmad dan Ustad Rian duduk dengan tenang, memperhatikan Kiyai Majid yang mulai berbicara. “Kita semua sudah lama berkhidmat di pesantren ini, dan sudah banyak perubahan yang terjadi. Saya ingin tahu bagaimana pandangan kalian mengenai kondisi pesantren saat ini,” kata Kiyai Majid dengan nada serius.

Ustad Fatur, yang dikenal sebagai sosok yang bijaksana, membuka pembicaraan. “Bah, seperti yang kita ketahui, pesantren saat ini sedang diganggu oleh aura-aura mistis. Sebagian santri yang baru datang pun merasa takut dan diantaranya pun ada yang keluar.”

Ustad Ahmad menambahkan, “Betul, Bah. Semakin hari semakin banyak laporan dari para santri mengenai gangguan dari makhluk gaib itu. Bukan hanya para santri yang merasakan gangguan, bahkan para ustad dan ustadzah pun mendapatkan ancamannya,”

Lihat selengkapnya