ILHAM SANG RAJA STALKER

Satria Adhika Nur Ilham
Chapter #8

7. Nathan dan Keanehannya

Kamar itu terlihat lengang, tak ada suara apapun di sana. Pria berumur 16 tahun yang mengenakan kaos hitam dengan gambar kamera di depannya, sedang asyik memainkan hologramnya. Hari ini hari yang amat melelahkan, apalagi dirinya tadi sore hampir saja terkena tembakan Robot Mert-Inator. Untungnya, Ilham bisa mengalahkan robot menyeramkan itu.

Ilham menscrool aplikasi Chatdong, tidak ada yang mengechat, paling-paling hanya grup OKNA yang ramai dengan chat yang tidak berfaedah. Ilham menghela nafas, apalah daya seorang jomblo. Pria itu menarik bantalnya, bersiap untuk beranjak tidur.

Hai Ilham, Hai Ilham, dia temanku yang ramah

Ilham melempar bantalnya karna kaget. Siapa yang menelponnya malam-malam begini? Ilham mengambil hologramnya dengan malas. Dia mendengus, wajah Nathan terlihat di hologramnya, pria yang memakai kaos bertuliskan ‘Jomblo Abadi’ tampak nyengir tak berdosa.

“Oy, gimana nada dering baru gue? Asik kan?” Teriak Nathan yang terlihat sedang tidur-tiduran di kasurnya.

“Apanya yang asik, asikan juga ngeliat cewe Tok-Tik joget-joget.” Sungut Ilham ketus.

“Lah, bukannya lo gak suka ngeliat Tok-Tik?” Tanya Nathan heran.

“Gue gak suka Tok-Tik, sukanya Zara.” Ilham menjawab spontan.

“OOH JADI ILHAM SUKA SAMA ZARA!” Nathan berseru kencang. Ibu dan Ayahnya yang berada di rumahnya mungkin akan kaget.

Eh, Ilham baru teringat ucapannya tadi. Tandanya, ia sudah memberi tahu rahasia yang sangat penting kepada Nathan. Ilham bersungut-sungut dalam hatinya, Ilhaam oh Ilhaam mulutmu kayak lambe turah.

Ilham segera mengklarifikasi ucapannya tadi ke Nathan. “Eh woy, itu gue cuman bercanda. Mana ada gue suka sama Zara yang gak bisa diem.”

“HAHAHA, Ilham sang stalker mantan ternyata sudah bisa move on dari Venny.” Ledek Nathan. Bulu kuduk Ilham merinding, suara ketawa Nathan mirip sekali dengan shadow master.

“Gue beneran gak suka sama Zara woy.” Ilham kembali membantah. Ia sengaja memainkan intonasi bicaranya agar Nathan mengira Ilham tidak berbohong.

“Kalo bohong lo beliin gue siomay Mbak Gebi sebaskom ya.” Nathan amat bersemangat mengucapkan kalimat itu, berharap Ilham benar-benar membelikannya siomay sebaskom.

“Iya gue beliin, tapi pake duit lo ya.”

“Ah, gak asik lo.” Nathan berseru kecewa, yah hilang kesempatan gue buat bisa makan siomay sebaskom. Teman Ilham yang menyebalkan itu kembali mencari cara agar Ilham mau jujur.

Mendadak muncul ide di kepala Nathan, pasti kali ini Ilham akan jujur, “Demi apa lo gak suka sama Zara?”

“Demikian kultum hari ini. Kurang lebihnya duit kalian bisa ditransfer ke saya. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

Ilham segera menutup teleponnya. Ia meletakkan hologramnya di meja. Pria itu kembali merebahkan diri di kasur, lalu segera menarik bantal untuk menutupi kepalanya. Ia tidak akan mengangkat telepon dari Nathan.

Hihihihihi hihihihihi

Ya ampun, nada dering apalagi ini? Ilham beranjak dari tempat tidurnya dengan malas. Ia mengambil hologramnya dan mengangkat telepon dari Nathan. Kalau tidak diangkat, bisa-bisa Nathan akan menelponnya dengan nada dering annabel.

“Gue sebarin ke grup kelas ya!” Seru Nathan yang terlihat sedang makan cemilan di kamarnya.

“Yaudah kalo lo berani.” Jawab Ilham malas.

“Lihat grup.”

Ilham membuka aplikasi chatdong. Benar saja, Nathan sudah membuat grup jadi heboh.

Nathan A : PENGUMUMAN-PENGUMUMAN

Ashila : ?

Fahri : Ngomong jangan setengah-setengah bangsat.

Zaraa : Knp woy?

Nathan benar-benar sudah keterlaluan, omel Ilham dalam hati.

“WOY, apus Nath, pliss,” Ucap Ilham memohon.

“Plas plis plas plis, lo jujur dulu, suka sama Zara apa nggak?” Nathan terkekeh, dia sangat optimis rencananya untuk membuat Ilham jujur akan berhasil.

“Iya gue suka. Sekarang lo apus ya Nath chat yang tadi di grup.”

Lihat selengkapnya