im.pi.an (Menurut Kim)

Putriyani Hamballah
Chapter #13

Liburan

Ranca Upas Ciwidey terpilih menjadi tujuan wisata kami. Dad dan Bas bekerja sama untuk mengurus pemesanan. Mom berhasil mengajak Mas Jo. Dan aku tidak mendapatkan gangguan dari Azla.

Sesampainya di lokasi, jangan tanya rasanya bisa melihat banyak wisatawan asing. Setelah konfirmasi pemesanan, akhirnya kami sampai di tempat berkemah. Dad menyewa tiga tenda beserta alat kemah lainnya. Tenda kami berdiri agak jauh dari tenda lain, pilihan yang bagus. Jujur saja, meski dingin, di sini indah.

Sore hari menjelang matahari terbenam, aku duduk di depan tenda bersama Bas. Kami melihat pemandangan yang eksotis. Dad dan Mom terdengar sedang menyiapkan makanan. Lalu Mas Jo, kulihat sedang terbaring di dalam tendanya.

“Nona Bule, apa perasaan Anda ketika akhirnya bisa liburan?” tanya Bas sambil menyodorkanku selembar brosur.

“Not bad. Apa ini?” Bodoh, baca dong, Kim. Biar tahu.

Kompetisi foto alam. Total hadiah puluhan juta rupiah.

“Kamu ikutan ini?” tanyaku seraya melipat brosur.

“Maunya sih. Tapi gue nggak bisa fotografi.”

“Jangan bercanda. Tiap orang bisa mencet tombol kamera, Bas,” kataku agak sewot. Oh, iya, cuaca sore ini cerah, jadi, aku beruntung bisa melihat matahari yang perlahan akan tenggelam.

“Beda dong, Nona. Amatir dan profesional itu beda,” jelas Bas yang sekarang sedang memetik gitar. Lagu apa ini? “Hadiahnya lumayan tuh buat jajan KFC selama satu tahun atau lebih,” tambahnya di tengah-tengah lagu. Oh! Ini lagu I Won’t Give Up, Jason Mraz.

Aku menyelipkan brosur ke dalam ranselku. Ini bukan pencurian, hanya malas saja mengambil ransel Bas yang jauh dari jangkauan tanganku. Bas masih memetik gitar dan bernyanyi dengan lembut.

‘Cause even the stars they burn, some even fall to the earth.

We got a lot to learn.

God knows we’re worth it.

No, I won’t give up.

Lihat selengkapnya