im.pi.an (Menurut Kim)

Putriyani Hamballah
Chapter #14

Kebersamaan

Aku terbangun karena kedinginan. Di samping kanan, Mas Jo tidak ada. Kembali aku berbaring sambil mengatur napas. Setelah mengumpulkan nyawa, aku memaksakan diri keluar tenda.

Kabut, itulah yang menyambut pagiku. Tempat ini diselimuti kabut, membuat cahaya matahari terlihat buram. Setelah melihat sekeliling, aku menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

“Berani bertaruh kau pasti merasa senang kan, paru-paru?” gumamku lalu melihat Mas Jo dan Bas sedang mengobrol di depan api unggun, hmm, mereka terlihat akrab. Setelah wajahku muncul di depan mereka, keduanya langsung tersenyum. Ada apa nih?

Mom dan Dad sedang sibuk juga di depan api, mereka terlihat sedang memanggang sesuatu. Biar kutebak itu adalah ubi dan singkong. Oh, ada jagung juga.

“Mom,” lirihku seraya duduk di sampingnya. Kuulurkan kedua tangan ke depan api agar supaya menghangat. Rasanya aku ingin membakar tangan ini. Oh my gosh! Betapa dingin sekali di sini.

“Morning, Sweetheart,” sahut Mom lalu memberiku cangkir berisi minuman entah apa. Setelah kuteguk, rasanya air itu membakar tenggorokan dan landing di perut meninggalkan kehangatan. Aku suka minuman ini.

“Bandrek,” kata Dad.

“Apa, Dad?”

“Minuman itu namanya bandrek,” jawabnya sambil sibuk memanggang jagung.

“Oh. Aku suka.”

Sambil menggenggam cangkir berisi bandrek, aku melihat Mas Jo dan Bas masih mengobrol. Kelihatannya seru dan aku merasa iri. Apa sih yang mereka obrolkan sampai-sampai aku merasa terabaikan.

Lihat selengkapnya