im.pi.an (Menurut Kim)

Putriyani Hamballah
Chapter #16

Pelukan

Di lorong rumah sakit, kami sedang menunggu (aku enggan mengatakan ini) jenazah Jo yang sedang diurus. Mom dan Dad saling perpelukan, tangan mereka saling bertaut seakan tidak ingin lepas. Aku sendirian, duduk, dan yang menemaniku adalah kenangan.

“Kim!” teriak dr. Endah. Kulihat dia langsung berlari ke arahku. Aku langsung berdiri. Kedua tangannya merentang dan aku menyambut pelukannya. Aku memeluk dr. Endah, bukan sebaliknya.

“I’m so sorry, Kim. I’m so sorry,” lirih dr. Endah. Aku diam, mengeratkan pelukan dan menginginkan kehangatan dan ketenangan ini sebentar lagi. Di dalam hati, aku meminta maaf karena sudah meragukan keramahan dr. Endah. Menyesal juga karena sering mencibir kebiasaan memeluknya.

“Yeah, Dok. Di tidak perlu merasakan sakit lagi, ‘kan? Dia sudah sembuh,” lirihku ingin seperti Mom yang selalu berpikir positif.

“Tentu saja. Dia sudah bebas,” sahut dr. Endah. Kemudian dia memeluk Mom untuk waktu yang lama.

Aku duduk lagi. Ponselku bergetar di dalam celana jins.

Bas: Kim, lo ke mana?

Bas: Kim

Bas: Kim

Lihat selengkapnya