Imam Kedua

Intan Rahma
Chapter #23

Ujian yang Sama Berat

Sudah lebih dari seminggu Ishana menyembunyikan penyakitnya. Meski begitu, dia selalu berkomunikasi dengan dokter Vina. Ardi pun berubah menjadi lebih posesif terhadap istrinya. Dia melarang Ishana melakukan pekerjaan berat. Lelaki itu bahkan mencari asisten rumah tangga untuk meringankan beban pekerjaan Ishana di rumah.

Akan tetapi, tubuh yang digerogoti penyakit membuat perasaan Ishana menjadi lebih sensitif. Dia jadi gampang mengeluarkan air mata dan senang menyendiri di kamar. 

Seperti hari itu, usai salat Asar, Ishana tidak langsung keluar kamar. Dia memilih untuk berbaring di kasur. Dia mengabaikan panggilan Minah serta ketukan pintu dari Ziva. Alih-alih tidur, justru air mata deras menetes di pipinya. 

“Sayang, kamu udah tidur?”

Suara Ardi terdengar dari balik punggung Ishana. Buru-buru wanita itu mengusap air mata.

“Kok, nangis?” Ardi membalikkan tubuh sang istri menghadapnya. Dihapusnya sisa air mata di pipi Ishana. 

“Tumben, Mas, udah pulang jam segini?” tanya Ishana mengalihkan pembicaraan.

“Kamu kenapa?”

Lihat selengkapnya