Imam untuk Tante Vania

Rahmawati
Chapter #7

BAB VI

"Jangan berharap pada manusia, karena manusia pun hanya berharap pada Allah."

Pagi ini Yusuf sudah mulai ketar-ketir untuk berangkat kerja, padahal jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Iya, mulai hari ini Yusuf akan menjadi konsultan kesehatan di salah satu Mts di Jakarta karena menggantikan dr. Anton---seniornya yang sudah purna bakti. Sebenarnya, Yusuf menolak pada awalnya. Dia merasa belum cukup ilmu untuk menjadi konsultan kesehatan di sekolah. Namun dengan berbagai macam bujuk rayu dr. Anton, Yusuf pun akhirnya menerima tawaran ini. Ia pun tetap akan prakter di Husada Hospital setelah menyelesaikan tugasnya di salah satu Mts itu. Dia pun tidak setiap hari menjadi konsultan kesehatan melainkan hanya dua atau tiga hari dalam seminggu.

"Kamu menjadi konsultan kesehatan di Mts mana?" tanya Zahra pada sang putra.

"Mts Hidayatullah, mi," jawab Yusuf sambil memakai jas kebanggaannya.

"Gak terlalu jauh dong ya sama rumah sakit tempat kamu kerja," ujar Zahra.

"Iya, cuma lima belas menit lah. Jadi, nanti kalau ada keadaan darurat Yusuf bisa langsung ke rumah sakit," sahut Yusuf.

"Semoga kamu bisa menjalankan amanah ini dengan baik," ujar Zahra.

"Aamiin. Yaudah, Yusuf berangkat dulu ya mi," pamit Yusuf.

"Iya nak, hati-hati ya."

"Assalamualaikum," pamit Yusuf sembari mencium tangan Zahra.

"Waalaikumussalam."

****

Mts Hidayatullah hari ini sedang ramai sekali. Pasalnya, berita tentang konsultan kesehatan yang diganti menjadi trending topik di sekolah menengah pertama ini. Banyak yang mengira-ngira siapakah dokter yang akan menggantikan posisi konsultan kesehatan yang lama di sekolah mereka.

Lihat selengkapnya