Membelokkan mobil nya kepelataran rumah yang saat ini sudah terdapat beberapa mobil milik keluarga Nadif dan Azizah, Arkan menepikan mobil nya ke tempat yang telah tersedia untuk keluarga besar nya sebagai tamu penting dalam acara tersebut. Benar saja dipintu depan rumah itu sudah ada Nadif sendiri yang sedang menunggu kedatangan nya.
Tepat berada di pintu masuk Ustad Mahmud beserta rombongan nya segera menyapa balik sang tuan rumah itu.
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam warrahmatullah.. Mari masuk Pak Ustad beserta rombongannya. Terimakasih sudah berkenan hadir kemari" Nadif menerima uluran tangan dari Ustad Mahmud.
"Terimakasih Pak Nadif.. Maaf jika kita akan merepotkan anda beserta keluarga."
"Ah. Tidak usah sungkan Pak Ustad, kita sebentar lagi akan menjadi keluarga bukan? Ayo.. mari masuk Pak" Nadif mencoba menggoda Pak Ustad Mahmud dengan candaan nya.
Kemudian para tamu melangkah masuk ke dalam rumah yang sudah terdapat banyak sanak saudara dari keluarga Nadif dan Azizah.
Merasa benar-benar gugup setelah diberitahukan oleh sang Tante jika tamu sudah datang semua nya.
"Tante..sini temenin aku dulu" Rengek nya pada seorang wanita yang diyakini adalah adik dari Bunda Azizah.
"Ya ampun..kok kamu sampe grogi gitu sih neng" Merasa lucu dengan tingkah sang ponakan.
"Grogi banget aku Tan.."
Shinta saat ini sangat terlihat sangat cantik dengan balutan gamis syar'i berwarna peach yang digunakan nya saat ini. Ditambah dengan polesan makeup yang sangat terkesan natural. Bisa dipastikan jika semua tamu maupun kerabat melihat tampilan diri nya saat ini pasti akan sangat tepukau sangat takjub melihat nya.
Terdengar suara ketukan pintu yang membuat nya seketika bersiap jika waktu nya akan di pertemukan dengan keluarga pria pilihan orangtuanya.
Tok..tok..tok..
Ceklek
Hanna sang Tante yang membukakan pintu tersebut.
"Eh.. Mbak Azizah ada apa?"
Melongokkan kepalanya untuk melihat ke arah dalam kamar Shinta membuat Bunda Azizah seketika perlu berbica empat mata dengan sang adik.
"Kamu tau engga kalau calon menantuku beneran kasep pisan" Berbisik dengan Hanna bicara nya.
"Ah..yang bener Mbak?" Hanna sedikit kepo jadi nya.