IMAMKU TERSAYANG

Bonita Ras
Chapter #6

#6 PAGI BERSAMAMU

"Umi.." Teriaknya kepada sang ibu dari atas anak tangga rumah nya.

"Ya.. Umi sedang didapur"

Menghampiri Umi nya ke arah dapur pria itu lantas berhenti sejenak kala melihat tempe mendoan yang tersaji di atas piring meja makan. Kemudian mencomot nya karena tak tahan dengan bau wangi yang menguar dari tempe mendoan tersebut. Emang tempe mendoan ini selalu juara rasa nya jika Umi yang menbuatkan nya.

"Ada apa sayang?" Tanya Umi dibalik kuwali yang sedang ia pegang.

"Mi..jangan lupa nanti agak siangan kasih makan ikan koki yang ada diaquarium belakang ya.."

"Hmm.."

"Terus aku buru-buru mau langsung berangkat" Arkan mencangklekan tas nya ke arah punggung belakang.

"Lho kok buru-buru banget. Umi baru selesai masak loh ini"

"Aku takut kesiangan jemput Shinta nya Mi" Arkan langsung keceplosan saat ini.

Umi yang mendengar penuturan dari sang anak langsung mengembangkan senyum nya.

"Wah..kayak nya ada yang langsung cinta pada pandangan pertama nih" Umi nya langsung menggoda dan tertawa.

"Ah..Umi bisa aja" Arkan memasang wajah malu-malu nya dihadapan umi nya.

"Tunggu sebentar Nak, Umi mau bawakan tempe mendoan untuk Neng Shinta, Tunggu yaa.."

Sepeninggal nya Umi yang sedang mengambil kotak makanan untuk diberi isian tempe mendoan, Arkan langsung mengetikkan sesuatu di ponsel nya.

'Setengah jam lagi saya sampe neng'

Setelah mengirimkan pesan tersebut Arkan kembali mencomot tempe mendoan itu. Terlalu sayang tidak mencoba nya.

"Nih..Kasihkan ke Neng Shinta ya Mas" Umi menyodorkan paperbag yang sudah berisi kotak makanan.

"Iya Mi nanti aku kasihkan. Aku berangat ya Mi. Assalamualaikum" Langsung mencium tangan Umi nya.

"Hati-hati dijalan Mas"

Setelah keluar dari pelataran rumah nya, entah mengapa ia jadi terserang rasa gugup kembali. Ingin rasa nya ia tak jadi menjemput wanita itu, tetapi Arkan urungkan sebab ia tak ingin dianggap seperti pria cemen bagi yang mengetahui nya. Terlebih ia sudah menjanjikan wanita itu untuk menjemputnya tadi malam.

Uhug..uhug..uhug

"Astaghfirullah.. Neng pelan-pelan dong. Kenapa sih sampe bisa kesedak gini?"

Setelah meminum air minum yang diberikan oleh sang Bunda ia langsung mengutarakan isi pesan yang ia terima dari pria itu.

"Arkan mau jemput aku Bun, Yah. Sebentar lagi sampai kata nya" 

Ayah dan Bunda yang mendengarkan cetusan dari sang anak langsung mengukir senyuman nya.

"Wah..Emang calon menantu idaman Ayah. Iya engga Bun?" Ayah Nadif langsung menyakan nya pada sang istri.

Berniat untuk menggoda Shinta yang sedang diliputi rasa grogi, kedua orangtua nya justru semakin menggoda nya.

"Iya yah, Bunda rasa juga begitu. Emang Nak Arkan calon menantu idaman Bunda juga" Terkekeh geli melihat anak nya sudah cemberut.

Mengerucutkan bibir nya karena malu, Shinta langsung melanjutkan untuk memakan nasi goreng nya yang hanya tinggal setengah piring lagi.

Lihat selengkapnya