IMAMKU TERSAYANG

Bonita Ras
Chapter #10

#10 PECANDU SENJA

Sangat menyesal rasa nya saat pria itu harus menanggapi kedatangan wanita yang sudah sempat ia lupakan dalam hidup nya. Kedatangan Yasmin yang datang sangat tiba-tiba membuat Arkan sebisa mungkin tidak akan pernah kembali terjebak dalam kisah cinta yang telah lama usai. Terlebih lagi dengan penampilan yang Yasmin perlihatkan pada nya untuk pertama kali menggunakan hijab, membuat Arkan seketika ingin rasa nya memuji keayuan wanita itu. Untung saja ia urungkan karena teringat janji nya yang akan menjemput Shinta sore ini.

Menempelkan headset bloetooth pada telinga nya, membuat Arkan langsung merasa bersalah atas sikap nya yang sedikit lalay dengan janji yang sudah ia buat sendiri. Takut jika Shinta akan menunggu nya terlalu lama.

Dalam deringan kelima terdengar sahutan suara lembut dari seberang sana.

"Assalamualaikum..Mas"

"Walaikumsalam Neng, masih disekolah kan?"

"Masih kok Mas..Kenapa?"

"Maaf Mas jemput nya agak telat sedikit. Kejebak macet soal nya" Sebenar nya hanya alasan saja terjebak macet seperti itu. Karena kedatangan Yasmin lah yang membuat nya harus meladeni wanita itu.

"Gak masalah Mas, aku juga lagi beres-beres meja dulu kok. Santai aja ya. Inget jangan ngebut!" Shinta memperingati pria itu.

Mendengar Shinta yang sedikit memberi peringatan kecil untuk keselamatan nya, seketika bibir pria itu mengukir segaris senyuman. Rasa nya sudah lama sekali ia tidak mendengar kekhawatiran dari seorang wanita. Mungkin karena Arkan sudah terlalu lama menutup hati nya. Dan enggan untuk membuka lemabaran baru lagi.

Setelah sambungan ponsel nya terputus, dan jalanan yang saat ini dilewati nya sudah mulai lancar untuk ia lewati, membuat Arkan menambah kecepatan mobil nya untuk segera sampai ditempat tujuan nya.

Setengah jam lama nya membelah jalanan Ibu Kota pada sore hari yang nampak nya memang tak pernah sepi. Membuat Arkan merasa lega saat ini. Karena kedatangan nya sudah ditunggu oleh seseorang yang tengah berdiri didepan pintu utama sekolahan tersebut.

Shinta yang melihat mobil Arkan memasuki pelataran sekolah, seketika membuat diri nya merasa sedikit tenang dengan kedatangan pria itu. Sebab sudah tak ada lagi orang yang berada dilingkungan sekolah, karena semua nya sudah lebih dulu meninggalkan sekolah saat jam kerja sudah berakhir.

Melihat Arkan yang keluar dari dalam mobil, entah mengapa membuat Shinta merasakan debaran jantung nya kembali terpacu sangat kencang. Sebelum Arkan melihat nya Shinta sudah lebih dulu mengatur napas secara perlahan agar tidak kentara terlihat oleh pria itu.

"Assalamualaikun Neng" Arkan saat ini sudah berada tepat dihadapan nya.

"Wa-walaikum salam Mas" Haduhh kenapa harus gugup segala sih! Rutuk nya dalam hati kala ia harus merasakan panas dingin pada telapak tangan nya.

"Maaf ya lama.." Kemudian Arkan membukakan pintu mobil nya, dan mempersilahkan Shinta untuk memasuki nya.

"Engga apa-apa Mas. Makasih" Shinta memberikan senyum manis nya yang selalu bisa menjerat semua para lelaki didekat nya.

Berada didalam mobil berdua saja bersama wanita yang sedang duduk disamping nya, seketika membuat hawa yang dirasa semakin pengap dalam ruangan sempit ini. Membuat Arkan langsung menaikan suhu pendingin didalam mobil nya. Saat terasa sudah sejuk menerpa kulit nya, ia langsung menginjakan pedal gas untuk mengantarkan Shinta pulang kerumah nya.

Lihat selengkapnya