Shinta masih bingung dengan yang dimaksudkan oleh Arkan pada nya. Sebab seadi tadi pikiran nya memang melayang entah kemana.
"Ngelamun? Siapa yang ngelamun Mas?"
"Dari tadi kamu itu ngelamun lho Neng. Sampe Mas manggil berapa kali tapi kamu engga nengok-nengok. Mas khawatir takut nya kamu kesambet!" Akhir nya tawa yang sedari tadi ditahan nya, kini pria itu tertawa terbahak kala mendapat pukulan manja pada lengan nya.
"Ih dasar ya..enak aja kesambet!" Shinta memanyunkan bibir nya saat Arkan menjahili nya.
Padahal hari ini adalah hari pertama kebersamaan nya. Tetapi entah mengapa rasa nya seperti sudah berpuluh-puluh hari mereka mengenal satu sama lain nya.
Pasti setiap wanita jika dipertemuan pertama itu akan menunjukan sikap malu-malu nya. Tetapi tidak untuk Shinta yang memang menunjukan sikap apa ada nya di depan Arkan saat ini.
Arkan baru melihat jika wanita yang sedang merajuk semakin cantik dilihat nya. Seperti Shinta saat ini. Dimata nya wanita itu seperti anak kecil yang sedang meminta permen kepada Ayah nya tetapi tak dibelikan oleh nya.
"Neng Sholat Ashar belum?"
"Belum Mas, nanti aja dirumah"
"Jalanan masih jauh loh Neng. Gimana kalo kita mampir Sholat dulu yuk di masjid depan sana" Arkan menunjuk ke arah Masjid yang hanya terletak 100 meter dari tempat nya saat ini.
"Boleh Mas" Memang benar Arkan adalah sosok pria idaman impian setiap wanita. Mungkin Shinta sedikit beruntung jika sampai memiliki seutuh nya.
Meskipun waktu sudah menunjukan pukul lima sore, tetapi tidak ada salah nya jika kita tidak sampai melupakan waktu untuk Shalat. Meskipun bisa mengqadha Shalat, tetapi lebih baik dilakukan jika masih ada waktu saat dimanapun kita berada.
Sudah memarkirkan mobil nya dipelataran Masjid Al-Amin, saat nya untuk mereka segera keluar dari dalam mobil. Sebelum itu Arkan sudah lebih menghentikan Shinta agar tidak keluar dari dalam mobil duli.
"Kenapa Mas?" Tanya Shinta saat Arkan menyerukan nya untuk tetap didalam mobil.
"Tas sama sepatu nya simpan didalam mobil aja lebih aman"
"Lho terus ke Masjid nya nyeker gitu?"
"Ya engga dong, tuh dibawah jok mobil ada sandal jepit punya Umi masih baru. Pakai aja Neng engga apa-apa."
Meraba tangan nya kearah bawah kursi penumpang yang saat ini Shinta duduki. Ternyata memang ada sepasang sandal jepit yang masih terbungkus pelastik.
"Yaudah yuk turun" Ajak Arkan saat Shinta sudah menuruti aturan nya.
Entah mengapa Arkan selalu belajar dari pengalaman nya. Memakai barang yang kita pakai sebelum nya masih utuh, tetapi saat kita melepaskan ditempat umum dan akan memakai nya kembali seketika tak menemukan keberadaan nya, sudah dipastikan barang itu langsung raib entah kemana. Dan sekarang lah ia mengajari Shinta untuk bisa belajar dari pengalaman diri nya.
Mereka berdua berjalan ke arah tempat wudhu yang masing-masing sudah disediakan untuk para kaum Adam dan kaum Hawa didua ruangan yang berbeda.
Karena Wudhu merupakan salah satu di antara cara untuk menghilangkan hadas, yakni hadas kecil. Wudhu biasanya dilakukan sebelum ibadah yang mengharuskan adanya kebersihan dan kesucian dari hadas kecil bagi yang akan melakukan ibadah tersebut, seperti contoh nya Shalat.