Siang hari adalah waktu yang sangat cocok untuk beristirahat disela-sela aktivitas yang sedari pagi kita lakukan. Sembari menghilangkan lelah, istirahat di siang hari juga waktu yang tepat untuk memulihkan pikiran yang lelah akibat pekerjaan dan kesibukan.
Kesibukan nya kali ini membuat Arkan lupa segala nya. Jangan kan untuk pergi makan siang saja ia selalu melupakan nya. Mungkin memang jati diri nya adalah perkerja keras, jadi pekerjaan yang semula menumpuk diatas meja nya, sekarang hanya tinggal beberapa saja yang tertinggal diatas meja nya.
Karena kesuksesan Arkan saat tidak bisa diraih dengan mudah. Seseorang bahkan bisa saja kehilangan kesempatan karena mengalami banyak kesulitan ketika berusaha meraihnya.
Sebab untuk meraih kesuksesan menurut nya harus mamaknai setiap hari sebagai peluang untuk menanam bibit kesuksesan. Dengan cara ini, sedikit demi sedikit bisa terus mendekati kesuksesan.
Disaat diri nya masih terfokus pada layar monitor yang ada dihadapan nya. Membuat Arkan harus menghentikan sejenak aktifitas mengetik nya saat mendengar suara getaran ponsel yang berada diatas meja nya. Pesan singkat dari seseorang yang saat ini bisa membuat pria itu sedikit menyandarkan kepala nya pada sandaran kursi, mungkin jika pesan itu ia abaikan sangat rugi sekali. Sebab wanita ini yang sudah mampu membuat hari-hari nya menjadi lebih berwarna.
Ting!
'Assalamualaikum. Semesta begitu indahnya, karena Rahmat Allah, dijadikannya siang dan malam, supaya kita bisa bekerja dan mencari berkah disiang harinya, kemudian beristirahatlah sekarang. Sebab aku tahu kalau Mas belum makan siang kan?'
Isi pesan singkat yang sangat manis dari wanita yang sudah berani memberikan nya semangat untuk saat ini.
Tak melepaskan senyumnya, Arkan sedang mengetik sesuatu pada ponsel nya untuk membalas pesan kepada Shinta.
Seperti ini saja sudah membuat nya senang tak terhingga. Bagaiman jika sudah bersama dengan nya? Pasti hidup nya seperti pelangi yang tak pernah membuat orang yang melihat nya untuk berhenti tersenyum.
*
Setelah memesan makanan yang terdapat pada kantin sekolah nya, Shinta bersama Talita yang selalu menemaninya kemanapun jika pergi langsung bermain ponsel nya masing-masing.
'Kira-kira Mas Arkan lagi apa ya? Apa sama aja kayak aku lagi istirahat? Ah sudah pasti dia akan lupa sama makan siang nya. Coba aku kirim pesan aja deh.'
Shinta bermonolog sendiri dengan hati nya. Sebab sedari pagi Arkan tak memberikan nya kabar sama sekali.
Setelah mengirimi pesan pada pria itu, kini Shinta dan Talita akan menyantap menu makan siang nya dengan nikmat.
Ting!
Ponsel nya berbunyi kala Shinta baru saja menyuapkan nasi kedalam mulut nya. Sudah pasti yang mengirimi nya pesan adalah seseorang yang sudah membuat perasaan nya jadi tak karuan.
'Walaikumsalam.. Mas berdoa agar siang harimu dipenuhi dengan berkah dan tidak pernah melupakan Sholat nya. Dan tetap menjadi orang baik, lebih baik, terbaik. Jangan pernah berhenti hingga baikmu menjadi lebih baik dan lebih baikmu menjadi terbaik.'
Melengkungkan bibir nya keatas setelah membaca kiriman pesan dari seseorang yang berada ditempat nya berada.
Jika bukan karena Talita yang berkomentar, sudah pasti Shinta akan mempertahankan senyum nya.
"Kenapa lo?" Tanya Talita yang beberapa hari ini melihat teman nya sangat aneh.
"Engga apa-apa" Kemudian Shinta fokus untuk membalas pesan nya lagi pada pria itu.
*
Tok..tok..tok
"Assalamualaikum..Pak Arkan"