Pria yang saat ini masih berkutik dengan layar laptopnya, masih belum menyelesaikan pekerjaan nya. Entah sudah berapa kali Arkan menguap karena harus menahan kantuk yang mendera pada nya. Padahal saat ini waktu masih menunjukan pukul delapan malam. Dan belum terlalu larut untuk memejamkan mata.
Andai saja ada yang memberinya kejutan dengan kedatangan wanita yang sampai saat ini belum mengirimi nya balasan pesan yang sejak tadi Arkan tunggu. Entah sedang apa wanita itu sekarang.
Sangat tidak mungkin jika Shinta akan menemui nya saat ini. Pasti tidak di bolehkan oleh kedua orangtua nya.
***
Bunda Azizah sedang membantu Shinta memasukan brownies buatan nya kedalam tupperware yang sudah tertata rapi diatas meja makan.
"Bunda..Izinin aku kan?"
"Engga masalah dong Neng, yang penting kamu jangan lupa pulang ya!"
"Astaghfirullah..Bunda ngomong apa sih?"
"Ya sapa tahu kan?"
"Bunda ngarang aja deh" Shinta langsung memasukan tupperware tersebut kedalam paperbag dengan sangat hati-hati.
Melihat jam yang masih membingkai diatas dinding menunjukkan pukul setengah delapan malam, membuat Shinta harus segera bergegas menuju kantor yang akan menjadi tujuan utamanya datang.
Hanya feeling nya saja, kemungkinan Arkan memang masih berada didalam kantor nya. Sebab saat siang tadi pria itu memberitahukan nya sedang banyak pekerjaan yang harus diselesaikan malam ini juga. Sudah dapat dipastikan memang pria itu akan lembur untuk malam ini.
"Aku berangkat dulu ya Bunda" Shint berpamitan pada Bunda nya dan tak lupa mencium tangan nya.
"Hati-hati ya Neng..Inget pesan Bunda kan tadi?"
"Inget dong Bunda..Nanti kalau sudah sampai sana aku langsung kasih kabar ke Umi"
"Bunda percaya kok sama kamu"
"Assalamualaikum Bun.." Setelah berpamitan Shinta langsung menuju ke arah mobil nya.
"Walaikumsalam sayang" Bunda nya kemudian langsung masuk ke dalam rumah nya, kala mobil yang Shinta kendarai sudah hilang dari balik pagar rumah nya.
*
Sengaja Shinta tidak membalas ataupun memberitahukan perihal kedatangan nya yang secara mendadak oleh pria itu. Sebab sedari tadi Shinta tidak membalas pesan singkat yang dikirim oleh nya. Sesekali dia akan memberikan kejutan pada pria itu.
Hanya memakan waktu setengah jam Shinta sudah memasuki pelataran gedung kantor yang saat ini sudah tak seramai pagi maupun siang hari. Para karyawan mungkin sudah lebih dulu meninggalkan pekerjaan nya.
Kedatangan nya sudah lebih dulu ditunggu oleh petugas keamanan yang sedang berjaga di area kantor tersebut.
"Maaf mencari siapa?"