IMAMKU TERSAYANG

Bonita Ras
Chapter #21

#21 MARAH TAK JELAS

Rencana awalnya ingin membawakan makanan untuk sang calon mertua, justru Shinta sedang badmood saat ini. Entah mengapa sejak tadi ia hanya ingin terus marah-marah saja bawaannya. Sejak tadi ponselnya berdering dengan nyaring menandakan ada yang menghubungi terus menerus. Shinta abaikan saja saat melihat Id Caller yang tertera pada layar ponsel tersebut. Rasanya ia sangat malas bertemu dengan pria itu saat keadaan yang seperti ini. 

Saat dirinya akan memejamkan matanya, suara ponsel kembali berdering di sebelah tempat tidurnya. Mau tidak mau ia harus menjawab panggilan itu.

"Ya?"

'Assalamualaikum, Neng'

"Walaikumsalam"

'Kemana aja sih, dari tadi Mas hubungi ga diangkat terus?'

"Tidur"

'Mas ganggu kamu ya?'

"Engga"

'Ko ketus terus sih ngomongnya? Ada apa? Apa Mas punya salah?'

"Aku ngantuk!"

Tit! 

Shinta mematikan sambungan ponselnya secara sepihak. Bawaan nya selalu ingin marah saat ini pada pria itu.

Ponselnya kembali berdering dan menampilkan Id Caller yang sama seperti tadi.

Shinta benar-benar tidak ingin diganggu saat ini. Kemudian ia mematikan ponselnya dari pada menerima panggilan dari Arkan lagi.

Sedari tadi saat panggilan telepon nya selalu tak diangkat oleh wanitanya, membuat Arkan seperti kehabisan akal saat ini. Salah apa ia pada Shinta saat ini?. Rasanya Arkan tak memiliki salah apapun sejak sore tadi.

Dan anehnya saat panggilan yang ke lima diangkat oleh Shinta, selalu saja dijawabnya dengan suara yang ketus dari seberang sana. Entahlah saat ini Arkan sangat menghawatirkan Shinta saat ini. Belum lagi Shinta yang tiba-tiba saja membatalkan janji temunya untuk bersilaturrahim kerumah dirinya. Ada apa dengan wanitanya saat ini? 

Saat ingin menghubungi nomor Shinta kembali, ponselnya sudah tak aktif. Apa mungkin Shinta marah padanya? Tapi apa kesalahannya?.

Melihat jam yang masih menunjukan pukul sepuluh malam membuat Arkan nekat untuk menemui Shinta malam ini juga. Ia harus tahu kenapa Shinta menjadi cuek seperti saat ini.

Menggunakan kaos panjang dan celana pendek saja, Arkan sudah berada didalam mobilnya saat ini. Ia harus mengklarifikasi apa yang kini sudah terjadi pada Shinta.

Saat mobilnya sudah meninggalkan pelataran rumahnya, Arkan masih mencoba untuk menghubungi Shinta lagi. Tetapi nihil nomor Shinta masih tak aktif.

Melintasi jalanan dengan kecepatan sedang matanya tak sengaja melihat toko bunga yang masih buka berada dipinggiran jalan. Jika memang Shinta marah padanya, Arkan akan mencoba meluluhkannya lagi.

Menepikan mobilnya tepat didepan toko tersebut, Arkan bimbang akan membeli bunga jenis yang seperti apa.

Kedatangannya sudah disambut dengan ramah oleh penjual bunga tersebut.

"Selamat Mas, mau mencari bunga apa?"

Arkan terlihat sangat bingung. Tetapi matanya tak sengaja melihat bunga rosepink yang sangat cantik. Mungkin Arkan akan memberikannya pada Shinta.

Lihat selengkapnya