Hari ini Ibu Guru memberi tugas yang sangat penting untuk anak-anak kelas tiga. Saking pentingnya sampai-sampai ia menghapus dua jam pelajaran olah raga hanya agar para murid tetap diam di dalam kelas.
Tentu saja hal itu membuat sebagian besar anak-anak laki-laki berseru kecewa. Ibu guru berjanji kalau tugas kali ini adalah tugas yang menyenangkan, dijamin tidak membuat bosan, dan nilai yang akan diberikan pun sangat besar.
Ia ingin murid-murid memikirkan satu hewan paling pemberani di dunia, dan menjabarkan apa alasannya di depan kelas. Seluruh murid kelas tiga riuh mengoceh, selain karena tugas yang mendadak, mereka juga gugup disuruh maju ke depan kelas. Terutama anak-anak di deret belakang yang hampir semuanya pendiam.
Johan si anak tinggi, gempal, galak yang sering meninju anak laki-laki dan menjambak rambut anak-anak perempuan maju pertama. Dia bilang hewan paling pemberani adalah singa, karena ia adalah raja hutan. Singa sangat ganas dan gagah sehingga semua hewan takut kepadanya.
Lily si anak cerewet yang rambutnya nyaris tidak pernah dijambak Johan maju berikutnya. Mengatakan Gajah-lah yang paling pemberani karena ia adalah hewan terbesar di bumi. Hewan itu bahkan mampu mencabut satu pohon utuh sampai ke akar dengan gading kokoh pada dua sisi mulutnya.
Sedangkan Robi, anak orang kaya yang pongah, menganggap Badak adalah hewan paling pemberani karena kulitnya sekeras baja, serta culanya yang setajam pedang. Lalu, teman sebangku Robi menyambar Badak akan kalah dengan Banteng karena tanduknya ada dua.
Satu per satu murid deret depan yang mempunyai kepercayaan diri lebih tinggi maju ke depan. Menyebutkan hewan-hewan paling besar, kuat, bergigi tajam, dan berbisa, yang ada di muka bumi. Anak-anak pada tiga deret paling depan sudah maju seluruhnya.
Kini giliran dua deret anak-anak pendiam yang beraksi. Juan menjadi perwakilan pertama maju ke depan kelas. Dari seluruh anak pendiam, ia terlihat paling percaya diri. Anak itu tersenyum lebar dengan kepala yang mendongak. Mungkin memang dia salah ambil tempat duduk sejak awal.
“Jadi, Juan. Menurutmu hewan apa yang paling pemberani?” tanya Ibu Guru.
“Semut,” jawab bocah itu mantap.