Wonderland—sebuah negeri impian, di mana yang tidak ada menjadi ada, dan yang ada menjadi ajaib. Pohon-pohon menjulang tinggi terbuat dari permen, jamur-jamur yang bisa menciutkan maupun membesarkan ukuran tubuh.
Seekor ulat penghisap cerutu, dan siapa yang tidak mengenal kucing bermata besar dengan seringai lebar yang bisa menghilang. Wonderland bisa menjadi mimpi indah sekaligus mimpi buruk bagi siapa saja yang masuk ke dalamnya, karena selalu ada petualangan ajaib nan berbahaya yang menanti setiap hari.
Untuk bisa pulang, dibutuhkan kecerdikan, keberanian, dan tekad yang kuat dari dalam diri. Kita pasti pernah mendengar kisah seorang gadis bernama Alice yang menghadapi petualangannya di Wonderland, kisahnya begitu terkenal padahal bukan hanya dia yang pernah mengalaminya. Kenapa begitu? Karena hanya gadis itu yang pernah datang ke Wonderland, dan berhasil pulang.
Dahulu ada seorang gadis terbangun di Timur Wonderland, ia terlihat seperti kepingan salju, seluruh tubuhnya berwarna putih, bahkan bulu matanya berwarna keperakan. Wonderland adalah tempat di mana ia tidak pernah diolok-olok karena warna kulitnya itu.
Bahkan rakyat negeri awan sangat mengagguminya karena sifat sang gadis yang baik hati dan lemah lembut. Rakyat negeri Awan menjadikan gadis itu sebagai ratu—Ratu Putih yang lembut (The White Queen).
Sementara itu, jauh di sisi Barat wonderland, gadis lain juga sedang menjalankan petualangannya. Ia juga memiliki keistimewaan karena ukuran kepalanya lima kali lebih besar dari kepala manusia normal.
Gadis itu bersifat keras dan galak, tidak ada yang menyukainya di dunia, tapi di Wonderland, bangsa kartu justru sangat menghormatinya. Menurut mereka gadis itu tegas, sehingga bangsa kartu menjadikannya seorang ratu—Ratu Hati yang kejam (The Heart Queen).
Sisi Selatan Wonderland juga mempunyai cerita tersendiri. Seorang pemuda jangkung berkulit pucat terempas ke tengah padang rumput luas. Ia dikerumuni banyak hewan-hewan aneh yang bisa bicara, kepala mereka botak akibat sengatan matahari.
Kebetulan pemuda itu adalah seorang pembuat topi, pembuat topi yang dihina-hinakan penduduk dunia karena topi buatannya terlalu nyentrik. Di Wonderland, para binatang sangat menyukai karyanya, mereka menari sebagai wujud kebahagiaan serta terima kasih. Para binatang menjadikannya panutan—Pembuat Topi yang gila (Mad Hatter).
Kemudian di sebelah Utara Wonderland, seorang wanita paruh baya tengah menangis tersedu-sedu. Ia baru saja kehilangan sang anak karena wabah penyakit, membuat wanita itu benar-benar hidup sebatang kara di dunia.
Tiba-tiba, tangisannya terhenti karena mengendus aroma manis dan pedas, lalu dari kejauhan kue-kue jahe kecil mendekat, retakan-retakan panjang terlihat pada tubuh mereka, beberapa bahkan sudah kehilangan tangan atau kaki.
Wanita paruh baya itu memperbaiki mereka, merawat kue-kue jahe kecil seperti anaknya sendiri. Prilaku terpuji tersebut membuat wanita itu mendapatkan tempat istimewa di desa kue—Ibu para kue jahe (Mother Ginger).
Hingga sekarang, keempat sudut mata angin Wonderland mempunyai pengurus. Ada yang jahat, ada yang baik, ada pula yang melihat potensi kemenangan sebelum mengikuti ke arah mana mereka memihak. Contohnya Mad Hatter.
“Kepalamu sangat indah, Yang Mulia,” pujinya kepada Ratu Hati, sembari meletakkan topi besar berwarna merah, saking bersinarnya sampai terlihat seperti lentera.