Bandung, 2006
Matahari enggan menampakkan dirinya, udara di daerah ini sangat dingin namun sejuk. Hujan masih membasahi kota dengan julukan kota kembang.
Gadis berusia 9 tahun berambut kuncir kuda dan berponi, tiada hentinya merengek pada Oma yang sangat dia cintai. Oma yang merawatnya ketika mamanya meninggal 3 tahun yang lalu.
Wanita tua yang berumur 49 tahun, pusing mendengar permintaan cucunya. Gadis kecil itu ingin bermain dengan temannya namun terhalang oleh hujan.
“Oma! Eta mau keluar main oma!”teriak gadis kecil ini yang mampu membuat seisi rumah mendengar teriakan gadis ini.
“Tidak bisa Arleta, kamu tidak melihat? diluar sedang hujan lebat sayang,”Disa berusaha menenangkan cucunya.
Ladisa Aisyah Mahendra gadis berusia 49 tahun, ibu dari seorang gadis cantik, anggun dan rendah hati. Afifah anak yang dicintainya, ibu dari cucu kesayangannya ini. Afifah harus menghembuskan nafas terakhirnya saat berjuang melahirkan anak ke5nya.
Dan, Arletta Queensha gadis berusia 9 tahun anak dari Afifah dan Pratama. Anak pertama yang sangat disayangi Omanya, gadis ini terlalu mirip dengan anak semata wayangnya, sifat dan wajahnya hanya seperti coppy-an.
“Tapi Oma, Eta mau main dengan teman Eta. hiks...hiks...,”gadis itu menghentak-hentakkan kakinya, menumpahkan air matanya.
“Arletta kenapa kamu cengeng sekali?”tanya Pratama yang keluar dari kamarnya, mengintrogasi anak sulungnya.
“Papa marahin Eta?”tanya gadis kecil ini dengan nada suara yang bergetar ketakutan, siap menumpahkan air matanya lagi.