IMY Grandma

Afifah Muthiah Unga waru
Chapter #3

Arletta Queensha Pramata

Arletta Queensha Pratama gadis kecil ini sudah beranjak dewasa. Arletta sudah berumur 20tahun, namun kecintaan pada Omanya tidak akan habis.

Walaupun sekarang Omanya tidak tinggal bersama mereka lagi, karena Arletta dan 4 saudaranya sudah tumbuh dewasa.

Ladisa Aisyah Mahendra, wanita yang berumur 60 tahun ini telah menetap didaerah Bandung yang berjarak beberapa kilo saja dari Kota Istimewa Jogjakarta.

"Halo Oma,"sapa gadis cantik ini disambungan telpon.

"..."

"Apa kabar?"

"..."

"Oma, aku mau kesana yah, habis pulang ngampus,"

"..."

"See U, Oma sayang,"

"..."

***

Arletta telah tiba dirumah Oma dan Opanya, gadis ini tidak sendiri, ia diantar oleh pacar barunya. Menurut gadis ini, mungkin ini adalah pacar terkahirnya dan ia harus mengenalkannya ke Oma dan Opanya.

Jujur ini pertama kali ia akan mengenalkan seseorang pada Omanya sesuai dengan janjinya beberapa tahun yang lalu.

"Hai Oma."Arletta lalu memeluk Omanya begitu erat, ia sudah beberapa bulan tidak bertemu dengan Omanya, karena kesibukan kuliah.

"Hai sayang, bagaimana kabarmu?"tanya Ladisa yang masih berada dipelukan cucunya.

"Sangat pusing Oma,"

"Pusing kenapa?"

"Arletta ngira ambil jurusan ilmu komunikasi itu mudah, ini malah nyusahin banget Oma,"Arletta melerai pelukannya dan menghentakkan kakinya.

Ladisa tersenyum melihat tingkah cucunya, membuatnya mengingat kelakuan cucunya saat kecil, saat hujan, meminta coklat, dan saat ngambek.

"Yasudah ayo masuk, Opa ada didalam,"Ladisa baru saja ingin menarik tangan Arletta masuk, namun ia melihat pria tampan yang sedang berdiri dibelakang cucunya.

"Kasep pisan, ini siapa Arletta?"tanya Ladisa yang tersenyum ramah ke pria ini.

"Hai, Oma. Kenalin aku Aryo."Pria itu lalu mencium tangan Ladisa. Aryo membuatnya mengingat masa lalu putrinya yang sudah lama tiada.

Flashback On

Ladisa sedang membersihkan taman rumahnya, menampakkan putrinya yang pulang dari sekolah dan diantar oleh seorang pria yang tampan, tinggi mereka juga tidak jauh.

"Hai mamaku sayang,"sapa Afifah yang lalu mencium tangan Ladisa.

Lihat selengkapnya