"pak al, anda baik baik saja?? !!"
tanya seorang asisten pada atasanya yang tengah terengah engah di tengah tidur singkatnya, seluruh wajah Al penuh dengan keringat dingin di dalam pesawat yang akan segera mendarat di bandara internasional ZAINUDDIN ABDUL MADJID, setelah beberapa detik berlalu Al terbangun, dengan jari tanganya al menghapus keringat di keningnya dan menyeka air yang mengalir dari kedua sudut matanya, al menarik nafas dalam dalam mencoba menenangkan detak jantungnya yang beberapa saat lalu terpompa cepat dengan irama tak beraturan.
"anda baik baik saja pak??" tanya seOrang pramugari yang tengah bertugas. Al mengangguk meyakinkan pramugari bahwa semuanya baik baik saja,
"ada yang anda butuhkan" al menggeleng dan meminta pramugari untuk meninggalkan dirinya dengan nada yang sopan.
"masih dengan mimpi yang sama pak al??"
"ya" al menjawab singkat.
"apa kita harus mengganti psikiater?" (psikiater penanganan pasca trauma.)
"tidak perlu kembalilah ke kursimu" pinta al pada asistenya yang tengah berdiri di sampingnya.
***
"hari ini dia adalah tamu yang paling ramah, cantik, baik, dan yang paling penting dia sangat sexi" "dia tipeku"
"jangan banyak mimpi di siang bolong, tamu di Sini mana ada yang kecantol sama kamu ngaca woyyy...!!!!"
"nah ini yang membuat kita jadi jomblo kelas akut, belum apa apa udah keok, itu namanya kalah sebelum perang" "harus optimis bro" imbuhnya lagi.
"optimis sih optimis tapi liat liat dong, emang situ oke. Coba bandingin sama tamu yang datang ke sini mereka semua kelasnya beda sama kita, harga tasnya aja bisa berkali lipat dari gaji kita perbulanya"
"iya juga sih.. Nasib nasib kita jadi orang kismin, kapan ya kita ikut kaya" dengan nada suara yang sedikit merengek, "eh tapi kayaknya nih itu cewek cantik lagi di paksa di suruh cepet cepet nikah sama mamanya, katanya calon pilihan mamanya itu bentar lagi dateng, gua penasaran tampangnya kayak apa"
"nguping lagi nih pasti"
"kalo bu manager tau kamu masih suka nguping pembicaraan tamu yang lagi makan di sini bisa di pecat kamu"
"ggghhhmmm...!!!" suara deheman terdengar dari belakang mereka, membuyarkan gosip singkat di sela pekerjaan mereka sebagai waiter di restoran yang berada di hotel bintang lima di kawasan lombok. Tenggorokan mereka seketika terasa kering, perlahan mereka menoleh ke arah belakang mencari sumber suara yang di dengarnya, dengan tak henti hentinya berdoa dalam hati.
YA *TUHAN.. JANGAN SAMPAI ITU BU RIKE, ibu manager yang galaknya melebihi mak lampir, tapi dari suaranya terdengar sangat jantan sepertinya bukan bu rike.
Betapa kagetnya dua waiter itu melihat sosok yang berdiri di belakang mereka, bukan lagi manager ttt..Tapi CEO hotel tempat mereka bekerja, yang sejak awal ikut mendengarkan percakapan mereka.
"kalian sedang apa, malah sibuk bergosip sana balik kerja"
"m..maaf pak!!!"
Dengan secepat kilat mereka meletakkan piring kotor di dalam wostafel dan kemudian bergegas meninggalkan kitchen dengan wajah pucat pasi,
"pak Al tamu anda sudah menunggu" ucap asisten CEO yang baru saja tiba di dapur.
Al dan asistennya meninggalkan kitchen dan melangkah menuju meja tamu yang di maksud.