Harit pulang dalam keadaan panik setelah menerima panggilan dari kepolisian. Namun kepanikan itu segera menjelma menjadi hantaman terbesar dalam hidupnya ketika melihat kenyataan di depan mata–dua perempuan paling berharga dalam hidupnya kini tergeletak menjadi korban perbuatan Nia.
“Istriku … putriku … apa yang terjadi pada mereka?!”
Tanpa pikir panjang, Harit menerobos gadis pembatas yang dipasang pihak berwenang. Beberapa polisi segera menahannya, tapi setelah ia menyebutkan bahwa ia adalah pemilik rumah itu, salah satu petugas yang menangani kasus langsung menghampirinya.
“Dengan siapa saya bicara, Pak?” tanya polisi itu dengan nada tenang, seolah mencoba meredakan ketegangan.
“Ha-Harit. Nama saya Harit,” jawabnya tergesa, suaranya bergetar. “Saya mendapat telepon … katanya ada sesuatu yang terjadi rumah saya.”
“Sebelumnya, mohon tarik napas dulu, Pak. Apa yang akan saya sampaikan mungkin berat untuk didengar.”
Harit memejamkan mata, menarik dan mengembuskan napas berkali-kali, berusaha menahan gemetar yang semakin parah. Ia tahu, dirinya harus cukup tenang untuk menerima kenyataan pahit yang sebentar lagi diungkapkan.
“Begini, Pak … “
Polisi itu mulai menjelaskan kronologi–dari panggilan darurat yang masuk, hingga kedatangan mereka di rumah Harit dan apa yang mereka temukan di dalam rumah.
Nia … dia datang ke sini?
Dia kabur dari rumah sakit jiwa?
Bagaimana bisa?
Setiap kata yang keluar dari mulut polisi itu terasa seperti sambaran petir di siang bolong–nyata, menyakitkan, dan memporak-porandakan kesadarannya.
Apa yang baru saja kudengar?!
“Saat kami tiba, putri Bapak sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sedangkan istri Bapak … “ polisi itu terdiam sejenak, sebelum melanjutkan, “Istri Bapak sudah tewas. Kami segera memburu tersangka, dan baru saja kami menerima kabar–dia sudah ditangkap.”
Nia … dia benar-benar melakukannya.
Harit tak mampu berkata apa pun. Bibirnya kelu, tangannya mengepal, hatinya dipenuhi ribuan pertanyaan yang menyesakkan dada. Tentang Nia. Tentang kebencian lama. Tetang bagaimana wanita itu kini benar-benar menghapus Yasmin dari dunia.