IN THE LIGHT OF FOUR

mahes.varaa
Chapter #26

CINTA PERTAMA: REINER PART 1

Perasaan ini, 

Sejak kapan ia bersemayam di hatiku? 


Saat Reiner pulang dari kerja paruh waktunya dan tiba di rumah Mary, sesuatu yang buruk langsung terasa. Rumah itu dipenuhi garis pembatas polisi, dan di halaman depan, Harit–Ayah Mary–berlutut lemas di hadapan petugas. Reiner panik, berlari menghampiri, lalu bertanya apa yang sebenarnya terjadi. 

Skenario terburuk yang ia takutkan, kini benar-benar terjadi.

Nia–Ibu kandung Mary–melarikan diri dari rumah sakit jiwa di kota Smara. Ia mendatangi rumah mantan suami dan putrinya, dan yang paling buruk: saat rumah itu hanya berisi Mary dan Yasmin, ibu tirinya. Di sanalah Nia melampiaskan amarah dan sakit hatinya. Ia mencaci, ia meneror, hingga akhirnya … ia membunuh Yasmin dengan tangannya sendiri. 

Sejak awal, Nia bukanlah seorang ibu. 

Reiner tahu itu dua tahun lalu, ketika ia sendiri pernah berhadapan langsung dengan perempuan itu–dengan sebuah pisau berlumur niat membunuh di genggamannya. Hanya sekali tatap, Reiner bisa membaca mata yang dingin, tak gentar, tak mengenal kasih. Ia sadar saat tu juga: Mary tak pernah benar-benar punya seorang ibu. 

Ia tahu, karena ia belajar dari masa lalunya. 

Dulu, Reiner begitu yakin ibunya mencintainya. Hidup sederhana berdua saja sudah cukup, sebab di mata sang ibu selalu ada kehangatan–sinar lembut penuh kasih. Tapi perlahan, sorot itu berubah. Dari hangat menjadi letih, dari letih menjadi muak. 

Semuanya mulai berubah ketika sang ibu mengenal seorang pria. Pulang makin larut, tak ada lagi pelukan malam, tak ada ucapan selamat pagi. Yang tersisa hanyalah teriakan dan kemarahan tanpa alasan. 

Puncaknya, hari di mana ia ditinggalkan. 

Lihat selengkapnya