Jumat Siang, Pukul 13.00 WIB.
Tangga Belakang Gedung Sekolah.
Sekolah sedang sepi karena jam sholat Jumat. Siswa laki-laki di masjid, siswa perempuan di kantin atau kelas. Celine berjalan sendirian menaiki tangga belakang menuju perpustakaan. Dia ingin mengembalikan buku paket.
Tiba-tiba, langkahnya dihadang. Tiga siswi senior berdiri di bordes tangga. Pemimpinnya adalah Sarah, sahabat dekat Bella. Wajahnya merah padam menahan amarah.
"Eh, cewek gatel," panggil Sarah ketus. Celine berhenti, memeluk buku paketnya erat-erat.
"Maaf kak. Saya mau lewat."
"Lo pikir lo siapa, hah?" Sarah maju, mendesak Celine ke pinggir pegangan tangga.
"Lo cari muka banget sih jadi adek kelas? Diangkat Raka di UKS, dianter pulang naik motor, terus sok manis bawain nasi goreng. Lo pikir Raka level lo?" Celine menunduk, takut.
"Saya nggak ada apa-apa sama Kak Raka. Cuma temen."
"Temen matamu!" bentak Sarah.
"Dan lo apain Bella? Hah? Gara-gara lo, Bella sekarang dirawat di RS. Kakinya harus dioperasi! Lo main dukun kan?!"
"Enggak, Kak! Demi Tuhan!" Celine mulai menangis.
"Halah, nangis lagi! Dasar caper!" Emosi Sarah memuncak. Niat awalnya hanya ingin menggertak, tapi melihat wajah polos Celine yang "sok suci", tangannya bergerak impulsif.
Sarah mendorong bahu Celine dengan keras. "Minggir! Gak usah sok jadi penguasa!"
Itu dorongan yang fatal. Posisi Celine sedang tidak seimbang di bibir anak tangga.
"AAAAHH!" Tubuh Celine terhuyung ke belakang. Kakinya kehilangan pijakan. Tubuhnya melayang sesaat, lalu terguling jatuh menuruni sepuluh anak tangga beton yang curam.
BUK! BUK! BUK! Tubuh mungil itu menghantam sudut-sudut tangga dengan keras. Sampai akhirnya...