Ada seorang gadis remaja bernama Saskia Tsani, dia adalah anak pertama dari pasangan Radit dan Karin. Dia hidup dalam keluarga yang berantakan, ayahnya sering sekali kasar dengan ibunya begitu pula sebaliknya. Ibu Saskia juga sering berteriak membentak ayahnya. Setiap hari tiada hari tanpa bertengkar. Saskia merasa tertekan dengan semua itu, dia sebenarnya adalah anak yang pendiam dan penurut. Tapi sejak isu ayahnya yang selingkuh dengan wanita lain membuat keluarganya berantakan. Dia adalah anak dari pasangan broken home.
Setiap malam dia menangis ketakutan mendengar ayah dan ibu nya bertengkar. Apalagi sering terdengar suara barang-barang yang pecah dan juga suara gaduh lainnya. Saskia baru kelas 3 SMP, dia adalah anak yang cerdas. Banyak prestasi yang dia dapatkan. Penampilan Saskia biasa saja, rambut di kepang dengan kaca mata besarnya khas anak cupu dan cerdas pada umumnya.
Sejak keluarganya diterpa gosip yang membuat ibunya tidak mempercayai ayahnya membuat prestasi Saskia turun drastis. Tapi saat memasuki ujian Nasional kembali prestasinya naik dan mendapat peringkat terbaik di sekolahnya. Saskia berharap prestasinya akan membuat orang tuanya bahagia, tapi ternyata salah.
"Ibu, lihat... Aku dapat juara satu!" Ucap Saskia bangga.
"Baguslah kalau begitu, jangan seperti ayahmu yang cerdas tapi juga licik!" Sindir Karin kepada Radit.
"Mau ngajak bertengkar lagi?" Bentak Radit.
"Memang kenyataannya kan? Kenapa harus marah!" Ucap Karin tidak kalah kerasnya.
"Dasar wanita tidak tahu terima kasih!" Langsung Radit menampar Karin dengan keras dihadapan Saskia.
"Berani kasar kamu mas!" Ucap Karin tidak terima.
"Apa? Mau melawan suamimu!"
"Saskia! Pergi dari sini!" Bentak Karin.
Dengan wajah penuh penyesalan Saskia pergi meninggalkan orang tuanya. Air matanya kembali menetes karena harapannya tidak sesuai dengan kenyataan. Dia berharap pujian dan ucapan selamat dari kedua orang tuanya. Tapi ternyata karenanya mereka bertengkar kembali.
Besok adalah acara perpisahan di sekolah Saskia, dia berharap orang tuanya bisa hadir tapi sepertinya mereka tidak peduli. Akhirnya kembali kesedihan menyelimuti hari-hari Saskia. Semua teman-temannya di dampingi orang tua mereka, hanya dia sendiri yang sendiri.
Tanpa arahan dan pengawasan orang tuanya Saskia mengenal sosok Adi yang merupakan berandalan kampung. Saskia dekat sekali dengan Adi karena dia adalah satu-satunya orang yang selalu setia mendengar keluh kesah hati Saskia. Adi adalah pendengar yang baik, dia juga sangat perhatian dengan Saskia. Adi menganggap Saskia seperti adiknya sendiri, padahal usia mereka terpaut jauh. Sekitar 5 tahun. Banyak yang membenci Adi tapi tidak Saskia. Dia sangat percaya dengan Adi yang selalu menjaganya.
Adi adalah anak yang sering nongkrong dan sering mengikuti balapan liar. Dia juga sering mabuk-mabukan dengan teman-temannya. Saskia mendengar kabar tersebut dan berniat ikut dengan Adi menjelajahi kehidupan malam. Awalnya Adi menolak karena tidak ingin merusak Saskia, apalagi buat Adi Saskia adalah intan berharganya yang selalu menghargai setiap tindakannya. Karena Saskia yang ngotot ingin ikut, akhirnya Adi mengajak Saskia keluar.
Malam itu adalan malam pertama Saskia keluar malam. Seperti biasa, setiap malam Saskia mengunci kamarnya dari dalam karena dia sudah tidur terpisah dengan orang tuanya. Jadi orang tua Saskia tidak pernah tahu jika setiap malam Saskia selalu keluyuran di jalanan bersama Adi.
Saskia merubah penampilannya yang culun menjadi super gaul dan sexi. Adi sampai terheran dan tidak mengenalinya kalau dia tidak mengamati lebih jeli.