Indahnya Kisahku

Ika_muntadzirotul
Chapter #2

#2

Akhirnya jam menunjukkan pukul 1.30 dini hari. Udaranya semakin dingin tapi semakin banyak para pemuda yang berkumpul begitu juga cewek-cewek cantik. Banyak mobil mewah yang juga ikut bergabung dengan mereka. Saat itu Saskia yang belum terbiasa begadang tertidur lelap di samping Adi berselimut jaket kulitnya.

"Adi...! Sudah lama gak nongol kamu?" Sapa salah satu temannya.

"Biasa ada urusan!" Jawabannya cuek yang masih memainkan kartu nya.

"Siapa tu?" Tanyanya penasaran.

"Tumben bawa cewek? Biasanya kan kamu paling anti sama cewek?" Goda temannya.

"Yang ini istimewa!" Terang Adi.

"Masih bocah ya?" Temannya meneliti.

"Eh mas Baron! Dari pada meneliti Adi yang lagi demam cinta, ayo sekalian ikut main?" Tawar teman Adi.

"Taruhannya apa nie?" Sahut Baron.

"Bagaimana kalau cewek itu!" Teman Adi menunjuk Saskia, langsung Adi bereaksi.

"Jangan macam-macam! Dia milikku! Tidak ada yang boleh menyentuhnya!" Ucap Adi dengan logat mengancam.

"Hahaha...! Adi...Aaaadi..., Ternyata macan kita sedang jatuh cinta ya? Ambil aja tu bocah, gak levelku!" Ejek Baron.

"Memang lagi sensitif nie hari ini bos kita Adi...hahaha"

Mereka semua tertawa dengan sikap Adi yang over melindungi Saskia.

"Kenapa ribut sekali sih?" Gumam Saskia yang mulai membuka matanya.

"Halooo gadis kecil...?" Sapa Baron dengan senyuman. Seketika Saskia terduduk karena kaget.

"Enak tidurnya?" 

"Kak Adi?" Langsung Saskia merangkul lengan Adi ketakutan.

"Aku tidak jahat kok, hahahaha" Baron tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Saskia.

"Sudahlah jangan ganggu dia Baron! Ayow malam ini kita main saja," tawar Adi.

"Main apa? Kartu? Sudah bosan!"

Saskia melihat sekitar ternyata sudah sangat ramai. Mereka terbagi atas berbagai kelompok, semua kelompok ada teman wanitanya kecuali kelompok Adi. Ternyata hanya dia yang perempuan di kelompok Adi. Awalnya Saskia merasa tidak nyaman, tapi Adi tidak melepas rangkulannya yang membuat Saskia merasa dilindungi.

"Minum lagi?" Tawar Adi.

"Lagi banyak duwit bos? Mau traktir minum?" Sahut temannya.

"Adalah kalau buat minum saja." Terang Adi.

Lihat selengkapnya