Setelah hari itu sikap Saskia berubah, dia semakin tertutup dengan kedua orang tuanya. Setiap orang tuanya bertanya pun Saskia hanya menjawab seperlunya.
"Kamu mau melanjutkan kemana Sas?" Tanya ibu nya.
"Terserah ibu saja,"
"Di SMA X saja ya?"
"Iya,"
"Kenapa harus di SMA X? SMA Y saja!" Bantah ayah nya.
"Kenapa sih mas selalu saja menolak usulan aku?" Protes Karin ibu Saskia.
"SMA X itu jelek! Pokoknya harus di SMA Y!"
"Siapa bilang SMA X jelek? Aku dulu juga alumni di sana, sekarang sudah semakin maju dan berkualitas!"
"Aku bilang SMA Y saja." Sangkal Radit ayahnya.
"Tidak, Saskia harus melanjutkan di SMA X!" Tegas Karin.
"Aku bilang SMA Y!" Bentak Radit.
Kembali mereka bertengkar karena Saskia. Perlahan Saskia pergi menghindari mereka dan kembali menghubungi Adi yang selalu ada untuknya. Saskia sudah tidak terlalu peduli dengan masa depannya. Dia sekolah di mana pun tidak akan membuat Ayah dan Ibunya berhenti bertengkar. Yang Saskia butuhkan sekarang adalah perhatian dan kasih sayang yang Saskia rasa di peroleh nya dari sosok Adi.
"Halo kak Adi..."
"Halo, ada apa Sas?"
"Nanti malam ajak aku keluar lagi ya?"
"Kenapa? Orang tuamu bertengkar lagi?"
"Ya seperti biasa lah, tidak ada hari tanpa bertengkar." Jujur Saskia.
"Hehehe, anggap saja radio gratis." Canda Adi.
"Mana bisa? Dulu mereka sangat mesra dan romantis, dan sekarang seperti ini? Aku harus berbuat apa kak Adi?"
"Ikut aku aja nanti malam."
"Ok kak," jawab Saskia semangat.
"Nanti malam aku kasih kejutan."
"Kejutan apa?"
"Tunggu aja,"
"Jangan buat aku penasaran kak..."
"Pakai celana panjang, nanti kedinginan!" Pesan Adi.
"Gak mau! Aku pakai rok mini aja,hehehe" canda Saskia.
"Terserah kalau mau aku kasih bonus!" Ancam Adi.
"Iya-iya kak, kemarin kan aku belum tahu."
"Jangan dandan, kamu masih kecil aku gak mau kamu jadi makanan mereka!"
"Aku gak dandan kak," protes Saskia.
"Baguslah!"
"Memang aku terlihat dandan ya kak semalam?" Goda Saskia.
"Gak tu," tolak Adi.
"Iiiiihhhh kak Adi bohong!"
"Sudahlah! Aku mau mandi dulu,"