Murid-murid mulai masuk ke ruang kelasnya masing-masing, Tingkatan kelas di sesuaikan dengan tingkat gedung sekolah, Ruang kelas untuk murid kelas. 1 dan 2, di tempatkan pada lantai dasar gedung sekolah, Ruang kelas untuk murid kelas, 3 dan 4, di lantai 2, Ruang kelas untuk murid kelas 5, dan 6, di lantai teratas, yaitu lantai 3, Aku dan 39 teman-teman sekelasku, menempati ruang kelas 5D di lantai 3, Di sekolah SD ku ini ada 160 murid kelas 5, Setiap 40 murid di tempatkan dalam satu kelas, (Kls 5A, 5B, 5C dan 5D).
Di ruang kelas 5D, teman-teman sekelasku sibuk menyiapkan perlengkapan belajarnya, seperti pulpen, pensil, penggaris, penghapus, buku tulis, dan buku materi pelajaran, Aku juga sibuk mengembalikan buku-buku pelajaran, yang sebelumnya aku pinjam dari teman-teman sekelasku ini, dan berharap dapat pinjaman buku pelajaran yang lainnya.
“Selamat pagi anak-anak“, Sapa Bety ibu wali kelas kami, yang baru masuk kelas.
“Selamat pagi bu Guru“, Jawab kami semua, dalam posisi berdiri tegap.
Bety duduk di kursi guru, kami semua murid, kembali duduk.
“Anak-anak, apa kalian bawa buku mata pelajaran IPS, Pendidikan Agama. Pendidikan Pancasila, dan Kewarganegaraan?“, Tanya Bety.
“Tidak bu guru“, Jawab semua murid.
“Kenapa?“.
“Bukannya mata pelajaran hari ini, Seni Budaya, dan Prakarya, bu guru?“, Charles balik bertanya.
“Iya, benar sekali, Tapi kita akan mengulangi semua mata pelajaan yang ibu sebutkan itu“, Jawab Bety.
Bety sejenak melihat buku catatannya.
“Anak-anak sekalian, Penyeleksian tahap awal sudah selesai, Hasilnya, ada 9 murid yang lulus seleksi, Ibu sebutkan berdasarkan nilai tertinggi, 1. Charles Abdul Manaf, 2. Kokom Isabela, 3. Ramos Puyol, 4. Titik Komalari, 5. Dudung Jackson, 6. Rido Zarkasih, 7. Kekey Keila, 8. Qasya Kharenina, 9. Annisa Bonar“.
Aku dan semua teman-teman sekelasku, membari aplus pada 9 murid yang di sebutkan Bety, Murid bernama Chales berdiri, lalu berputar-putar disekitarnya, dan senyum-senyum membanggakan dirinya sendiri, karena dapat nilai tertinggi.
“Hari ini kita lanjut pada penyeleksian tahap kedua, Penyeleksian tahap kedua, merupakan penyeleksian akhir untuk setiap kelas, Berikutnya bagi kalian yang lulus seleksi tahap ini, akan mengikuti seleksi tahap akhir antar kelas, Khususnya kelas 5 dan kelas 6, untuk penentuan, siapa saja diantara kalian yang layak mewakili sekolah kita, di lomba Cerdas Cermat Tingkat Provinsi DKI, jenjang Sekolah Dasar“, Kata Bety.
“Untuk yang tidak ikut seleksi tahap awal, berarti tidak bisa ikut seleksi tahap kedua ini ya bu Guru?“, Tanya Charles, menyindir aku.
“Tentu, ini memang sudah peraturannya“, Jawab Bety.
Charles senyum-senyum ketus padaku, aku tidak meresponnya.
“Baik, kita mulai dengan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial“, Kata Bety.
9 murid yang di sebutkan Bety, full konsentrasi, Bety membuka buku pelajaran IPS, Aku karena tidak ikut seleksi, membaca buku pelajaran yang aku pinjam juga dari teman sekelasku.
“Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang Sumatera Selatan, tepatnya di Muara Sungai Musi, di sebut sebagai Kerajaan Pertama Nusantara, Sebab wilayah kekuasannya sangat luas sekali, meliputi hampir sebagian dari seluruh wilayah negara Republik Indonesia saat ini, yaitu, Sebagian besar Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu, Pertanyaanya, Pada abad ke berapa kerajaan Sriwijaya berdiri?“, Kata Bety, di akhiri dengan pertanyaan.
Tiga murid bernama Ramos, Titik dan Charles, mengacungkan tangan kanannya.
“Titik, apa jawaban kamu?“, Tanya Bety pada Titik, murid wanita.
“Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke 6, bu guru“, Jawabnya.
“Salah, kamu Chales?“.
“Abad ke 7 bu guru“, Jawab Charles.
“Kamu benar“.
Semua murid membari aplus pada Charles, Chales berdiri, lalu berputar-putar disekitarnya, sambil senyum-senyum membanggakan dirinya sendiri.
“Siapa raja pertama kerajaan Sriwijaya?“, Tanya Bety.
Tiga murid bernama Titik, Kokom dan Dudung, mengacungkan tangan kanannya, Charles langsung menjawab.