Tepat jam 13.00 WIB, Aku dan 9 peserta, Terdiri dari 5 orang pria, dan 4 wanita, usia antara 19 tahun sampai 35 tahun an, yang masuk sepuluh besar, sudah berada di ruang pertemuan VIP, hotel berbintang empat ini, dan sudah duduk di kursi terpisah, di lengkapi meja kecil, Di setiap meja di hadapan kami, sudah terpasang bel otomatis, Yang lebih dulu menekan bel, secara otomatis, hanya belnya yang berbunyi, Di dalam ruangan ini juga, di sediakan 50 kursi untuk keluarga peserta, atau pendampingnya, Odi Ogleg dan Iboy, sudah duduk di kursi paling belakang.
Di hadapan kami para peserta, ada panggung mini, dengan latar belakang sebuah spanduk besar, bertuliskan, ‘WORD MEMORY TOUR JAKARTA, 3 th JAKARTA NATIONAL OPEN MEMORY CHAMPIONSHIP ‘, berikut logo-loga perusahaan ternama sebagai sponsor, dan pendukung kompetisi ini, serta sebuah LCD berukuran besar, Di samping kiri, dan kanan panggung mini, ada empat set meja dan kursi, di duduki tim juri, dan seorang Operator Komputer, dengan laptop di hadapannya, David sebagai pemandu acara, sudah berdiri di hadapan kami, dengan beberapa lembar kertas di tangan kanannya, dan stopwatch di tangan kirinya.
“Saudara-saudari, dan adik-adik sekalian, Sebelum babak grand final, kompetisi daya ingat tingkat nasional ini di mulai, ada beberapa maklumat yang ingin kami sampaikan, Kompetisi ini, di selenggarakan oleh Student Memory Course Indonesia, yang ber integrasi dengan salah satu Universitas terkemuka di New York, Amerika Serikat, Maka dari itu, Untuk juara pertama kompetisi ini, akan kami ikut sertakan pada ajang kompetisi daya ingat tingkat dunia, yang akan di selenggarkan di kota New York Amerika Serikat, untuk bersaing dengan grandmaster-grandmaster of memory tingkat dunia“, Kata David.
Seisi ruangan serentak bertepuk tangan.
“Di samping trofi dan medali, Ada juga hadiah uang dalam bentuk chek, dari pihak sponsor pendukung kompetisi ini“, Lanjut David.
Gemuruh suara tepuk tangan, kembali terdengar di ruangan ini.
“Baiklah, kita mulai saja babak grand final, kompetesi daya ingat tingkat nasional ini“.
Kata David, lalu sejenak melihat lembaran kertas yang di genggamnya.
“Ada 20 kategori yang harus kalian ingat, kemudian sebutkan dalam tempo waktu yang kami tentukan, Siapa lebih cepat, dan tepat, akan mendapatkan point, Kita mulai dengan kategori ingat angka“, Sambung David.
Kami semua peserta, dengan pandangan terfokus pada layar LCD, dan telapak tangan di atas tombol bel, sudah full konsentrasi.
“Di layar LCD, akan kami tampilkan 30 angka acak, dalam waktu 20 detik, Kalian kami beri waktu 20 detik juga untuk mengingat, kemudian menyebutkan, Namun dalam posisi terbalik, dari kanan ke kiri, Mulai,…. !“, Kata David.
Beberapa peserta terkejut mendengar ucapan terakhir David, Untuk menyebutkan angka, dalam posisi terbalik.
David menekan tombal star stopwacht, Di layar kaca LCD, muncul 30 angka ter acak, 0327915771 - 9715338101 - 1659328494’, Pandangan kami semua, ter fokus pada tulisan di layar LCD itu, 20 detik kemudian, tulisan di layar LCD sudah tidak terlihat lagi, Sementara 9 peserta di samping kiri dan kananku, berpikir keras, “Tet,…. !“, Bel yang ada di mejaku, berbunyi, sebab aku pencet.
“Galvin Altamis, silahkan sebutkan“, Kata David,
“4,9,.. 4, 8 2 3 9 5 6 1“, Kataku, agak ter bata-bata.
David sejenak melihat catatan di selembar kertas.
“Benar, lanjut“.
Aku sejenak mengingat.
“1,0,1,… 8335179“.
“Tepat sekali, selanjutnya“.
“1775197230“, Kataku, langsung bicara cepat.
David sejenak melihat catatan di selembar kertas.
“Wah wah, fantastik, Cepat dan tepat, 100 point untuk Garvin Altamis“, Kata David
Penonton atas komando Odi Ogleg, bertepuk tangan.
“Kategori berikutnya, ingat angka dan huruf, Di layar LCD, akan kami tampilkan 40 gabungan angka, dan huruf, dalam waktu 20 detik, Sama seperti sebelumnya, Kalian kami beri waktu 20 detik untuk mengingat, kemudian menyebutkan, dalam posisi terbalik“, Kata David.
David menekan tombal star stopwacht, Di layar kaca LCD, muncul 40 gabungan huruf dan angka, ‘4V1D7K4R9V SJA3LPS2ZX U368H4S51D 9KX4VCV6FG‘, Kami semua, memperhatikan tulisan di layar LCD, 20 detik kemudian, tulisan di layar LCD sudah tidak terlihat lagi, Dua orang peserta menekan bel, namun bel ku yang berbunyi, “Tet,…. !“, Karena aku yang lebih dulu menekan tombol bel.
“Kembali Garvin Altamis, Silahkan sebutkan“, Kata David.
“GF6VCV4XK9“, Kataku.
“Lanjut“, Kata David, sesekali melihat kertas catatan.
Tiba-tiba dalam bayang ilusiku, di layar LCD ukuran besar itu, muncul gambar wajah Fiona dan Rafael, kedua adikku, senyum-senyum padaku, Aku spontan balas tersenyum, David dan mereka yang ada di dekatku bingung, melihat sikapku, Odi Ogleg dan Iboy, jadi tegang.
“Garvin Altamis, Apa bisa di lanjut kan?“, Tanya David.
“I,.. iya pak“, Jawabku, terperanjat kaget, sebab baru terjagat dari lamunanku.
Aku sejenak konsentrasi, dan mengingat,
“D1,…5S4,…H8,..63U,.. X,.. Z2S,…PL3AJS“, Kataku, dengan suara terputus putus.