Tidak berhenti pada penerimaan siswa dalam berbagai kondisi, Pak Ciptono bahkan berusaha masuk dalam dunia anak-anak ini. Memang tidak mudah dan sederhana mengajar anak yang mempunyai hambatan, seperti autisme atau down syndrome. Namun, yang luar biasa, Pak Cip dan guru-gurunya yang hebat di SLB Negeri mampu membuat anak-anak ini “nyaman”. Saya pernah seharian mengamati anak-anak ini. Betapa repotnya Pak Cip dan guru-gurunya mengatasi sekitar empat anak yang tantrum secara bersamaan. Pada saat itu saya sangat merasakan bahwa mereka adalah guru-guru profesional dengan maqom tingkat tinggi, yaitu Gurunya Manusia. Mereka terkadang dipukul, ditendang, atau ditampar oleh siswanya yang mengalami tantrum, tetapi mereka tetap bersabar dengan mengatakan bahwa maksud anak-anak ini baik, hanya mereka menunjukkan dengan cara yang berbeda. Subhanallah. Sungguh, mereka adalah guru-guru hebat.
Kenyamanan anak belajar di sekolah Pak Ciptono terus berlanjut sampai anak-anak ini berhasil memunculkan sebuah produk. Dengan kata lain, anak ini menemukan multiple intelligence-nya. Hampir tidak percaya ketika saya dengan mata kepala sendiri melihat anak-anak ini tiba-tiba menunjukkan “kompetensi” mereka yang dahsyat. Pak Ciptono tidak pernah berhenti membuat anak-anak ini menunjukkan eksistensinya sebagai manusia. Ketika anak-anak yang mempunyai hambatan ini tampil, saya selalu berbisik ke Pak Cip, “Lihat, Pak Cip, sekarang kita harus percaya, kan, untuk apa mereka ada?”
Bagi saya, perjuangan Pak Cip dan guru-gurunya seperti jihad untuk merobek-robek tabir pendidikan yang eksklusif. Pendidikan yang kini kian dipersempit dengan batasan angka-angka. Pendidikan yang mempunyai tujuan akhir nilai tes. Dan, setelah itu kertas ujian hanya dipakai untuk bungkus kacang.
Saya bersyukur pengalaman Pak Cip akhirnya dibukukan. Dan, saya berterima kasih kepada beliau ketika diberi kesempatan untuk menulis pengantar di buku ini. Saya yakin buku ini menjadi bacaan wajib setiap orang, terutama guru yang sulit untuk keluar dari zona nyaman. Atau, bagi sahabat-sahabat guru yang tengah terpuruk motivasi mengajarnya.