Ketika kecerlangan alam semesta pecah, terjadilah bintang-bintang di langit. Kemudian para bintang mengamatimu dengan saksama. Seperti mata burung api yang melihat mangsa, merekapun jatuh ke bumi, tepat mencengkeram pikiranmu pada malam hari."
Jika kau pergi sendirian melewati jalan yang sepi dan gelap, bayang-bayang akan segera mengikutimu. Seolah memberi asupan segar bagi ketakutanmu, dan menjadi sesuatu yang mengebiri nyalimu. Hal-hal tak terduga akan muncul tiba-tiba, lalu keadaan samar mulai mendekapmu erat dalam desakan. Tiba-tiba lenganmu mendingin, dan angin mulai membelai perlahan dengan kukunya. Bintang-bintang mendadak memenuhi kepalamu seperti kunang-kunang, dinaungi dengan ilham-ilham yang belum jelas, dan kau segera menginginkan kehangatan ada dalam benakmu seperti rembulan. Kau akan mulai merindukan tempat asalmu; tempat dimana kau pertama kali memutuskan untuk datang. Namun, jalan sudah di depan mata; setapak lurus penuh kejutan, penuh hal yang tak terduga. Bukankah kesenangan itu menuju jalan yang sulit dan misterius? Maka tidak ada salahnya untuk menjalaninya dengan seksama— meskipun berjalan dalam semak-semak ketidakjelasan adalah sesuatu yang menyakitkan.
Ketika kau sudah banyak melangkah, kau tentu saja akan mulai merasakan letih dan ingin beristirahat. Namun, kau pasti sudah dapat sesuatu untuk dijadikan bahan lamunan. Jika kau tertidur pada saat itu, sosok besar akan muncul dalam kegelapan yang tinggi dan penuh; mengelilingimu dalam himpitan, dan kau akan dibawa kepada mimpi buruk penuh kepiluan. Apabila kau tetap terjaga pada saat itu, bayangan akan merepresentasikan makhluk tak berupa, yang mewujud sesuka hati, dan menjadi teman dalam sepimu. Ia akan mengajakmu untuk berdiskusi perihal rahasia-rahasia langit yang dicurinya. Topik yang sering muncul pada tengah malam, saat bintang-bintang mulai condong ke arah tenggelamnya. Perlahan menghamparkan karpet merah kepada fajar yang mulai naik, dan ia akan mulai berkata, "Marilah kita memulai berceloteh panjang lebar mengenai Omong Kosong!" sebab dalam ruangan kosong sejatinya memiliki entitas, dalam tingkatan yang berkali-kali lipat dari pertimbangan, demikianlah maksudnya—bahwa kehampaan bisa jadi berisi, siapa tahu. Jika kau belum mengerti, maka cukup kau tahu saja! Jika belum paham, maka percayalah! Saat sepinya membentuk sebuah tangan dan membelai jiwa dengan lembut, lalu dikuasai oleh larut malam, menjadi seonggok ‘Omong Besar’ tanpa ujung, dan kau akan mulai menyukai bualan.