Blurb
Berstatus sebagai pegawai baru di sebuah perusahaan multinasional, Agnesia cukup terkejut dengan perlakuan diskriminatif yang ia terima dari para seniornya. Bahkan, saat terjadinya kerusuhan Mei 1998, ia ditinggal sendirian, dan terpaksa bermalam di gedung tempatnya bekerja.
2 x 24 jam berlindung di kantor memberi luka dalam dan trauma di hati gadis peranakan Tionghoa itu. Ternyata di negeri tercinta, di kota kelahirannya sendiri, ia masih dianggap sebagai pendatang asing.