Inmuia

KOJI
Chapter #18

Galat dalam Nyenyat

"Kamu membawa sesuai pesanan, kan?"

"Red Ice, dan Canna. Jumlahnya seperti permintaanmu. Kamu beruntung, ini persediaanku terakhir untuk minggu ini."

"Bagus. Semoga rasanya sama baik dengan yang pernah kubeli kemarin. Ini, silakan dihitung."

"Tentu saja tidak mungkin berbeda."

"Tidak ada yang kurang, kan?!"

"Hubungi aku lagi kalau kamu mau memesan."

"Pasti aku pesan, kalau kualitasnya tidak berkurang."

Aku memutar rekaman berulang kali, mengembangkan senyum di wajahku. Mereka akan bertekuk lutut dan memohon ampun; mengais belas kasihan yang menguras sesal. Tak hanya perbuatan buruk yang mereka sesali, tetapi juga karena telah mengenalku. Di tanganku nasib mereka berada. Di antara merana dan menderita; di antara pilu dan tangis. Namun, aku tidak seperti mereka yang membuatku menderita bertahun-tahun. Aku hanya membuat mereka merana sekejap sebelum mengakhirinya dengan berdarah-darah.

Sekarang semuanya belum lengkap sampai rekaman Hans dan Liesel berada di tanganku. Mereka memuncaki daftar buruan; penutup rancangan tahap pertama. Pada mereka segala geruh dan amarah akan kutumpahkan. Hari ini aku harus mendapatkannya. Namun, waktunya belum tiba. Masih terlalu pagi menjalankan rencanaku.

Seperti biasanya di pagi hari, aku selalu sarapan bersama ayah dan ibu. Mereka sama sekali tidak merasa curiga kalau aku sedang merencanakan sesuatu. Semua rancangan berada di tempat penyimpanan online, sehingga meskipun ibu membereskan kamar, ia tidak akan menemukan rancanganku. Percakapan kami pun berjalan seperti biasa. Aku memang berusaha agar semua tampak normal. Suatu cara yang kulakukan supaya rencana berjalan lancar.

"Apakah kamu nyaman bekerja di tempat barumu, Nak?"

Aku mengangguk. "Iya, Bu. Semua pegawai memperlakukanku dengan baik," tukasku, berbohong.

Wajah ibu semringah mendengar jawabanku. "Syukurlah. Ayah dan Ibu ikut senang. Bukan begitu, Yah?!"

Lihat selengkapnya