Malam ini adalah malam yang biasa. Mengangkat keranjang-keranjang bunga daffodil, membuat rangkaian bunga-bunga mawar, dan menyiapkan berbagai pesanan. Hari ini Khansa bekerja lebih awal dari waktu biasanya ia datang, ditambah dirinya juga sedang tidak bersemangat untuk belajar atau mengerjakan tugas. Kepalanya dipenuhi oleh kebutuhan akan uang. Ekonomi keluarganya berjalan tidak baik akhir-akhir ini.
“Khansa,” panggil Alma saat cewek itu menaruh keranjang berisi bunga marigold di atas rak. “Kemari sebentar.”
Khansa mengelap peluh dari pelipis, berjalan menghampiri bosnya.
Alma menyerahkan sebuah amplop.
“Apa ini?” Khansa mengintip isinya. “Sekarang, kan, bukan saatnya aku menerima gaji, Alma."
“Itu bonus untukmu,” respons Alma sambil kembali merangkai bunga. Tahu Khansa akan protes, ia langsung berbicara lagi. “Itu bonus karena kau sudah sangat bekerja keras, dan aku memang memberikan bonus pada karyawanku yang berdedikasi. Dey juga mendapatkannya kemarin.”
Khansa mengintip isi amplop itu lagi. “Ini banyak sekali.”
“Toko bunga kita sedang banyak pesanan dan penghasilan minggu ini. Kenapa tidak?”
Mata gadis berwarna hazel itu berseri-seri. “Wah, terima kasih, Alma!”
Alma tersenyum, ia melirik jam di dinding. “Sana ganti bajumu, dan pulang. Malam ini kita tutup lebih cepat. Aku ada acara makan malam dengan suamiku.”
“Oke, deh.” Khansa nyengir lebar, berbalik menuju ruang ganti.
Alma memperhatikan saat pintu ruang ganti tertutup. Sebenarnya ia sengaja memberikan bonus yang cukup banyak untuk Khansa. Ia tahu gadis itu sedang kesulitan. Tetapi Alma juga tahu Khansa tidak akan mau menerima bonus darinya lagi, dengan pernyataan dari Khansa yang sudah terlalu banyak mendapat bantuan dari Alma.
Setelah berganti pakaian dan berpamitan, Khansa memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Tidak ada seorang pun di rumah saat ini, bahkan Lily sedang menginap di rumah Mrs. Gray. Khansa menunggu di stasiun, lalu menaiki subway. Hal pertama yang akan ia lakukan adalah membayar biaya perawatan rumah sakit. Memang baru setengahnya, tetapi bonus dari Alma sudah cukup membantu untuk menutupi sebagian pembayaran.
Khansa melipat struk pembayaran dan memasukkannya ke dalam ransel, ketika tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Khansa medongak dengan cepat untuk meminta maaf, tetapi ia malah terkejut.