Setelah check ini di reseptionis hotel Swiss-Belhotel Silae, Adelio dan kawannya yang belum tiba itu mendapatkan kamar Suprior Deluxe yang menghadap ke Teluk Palu, sehingga bisa langsung memandang panorama Teluk Palu kapan pun mereka mau.
Adelio melihat sekarang masih jam kerja, artinya Irabelle masih di kantor. Maka dia tidak mau menelpon. Dikirimnya saja pesan WA. Sebuah poto hotel Swiss-Bell Silae.
“Hotel Swiss_Bell, Silae, Palu!” pesan teksnya bersama poto yang dikirimnya itu.
Irabelle paham akan maksudnya. Karena Adelio tidak akan menelponnya pada siang hari.
“Hati-hati Sayang. Selamat ikut kegiatan. Jangan sampai kepincut gadis Palu. Sun sayang,” balasnya dengan pesan teks juga via WA.
Adelio hanya tersenyum melihat balasan Irabelle, “you can trust me!” balasnya lagi dengan mengirim pesan via WA.
Sewaktu datang tadi, Adelio sangat suka welcome drinknya dari mentimun yang di iris tipis. Karena memang sangat haus, dihabiskannya sampai empat gelas. Apalagi Adelio tahu jika buah mentimun sangat bermanfaat untuk kesehatan seperti mencegah penuaan dini dan menurunkan tekanan darah yang sangat potensial di derita oleh anggota KPU yang sangat sibuk dan jadwal kerjanya yang padat.
Sebelum berangkat, Adelio sudah berjanji untuk satu kamar dengan sekretaris mereka, tetapi karena ada satu dan lain hal, sekretaris mereka menyusul satu hari lebih lambat. Sementara Adelio memang tidak mau terlambat dari jadwal yang telah ditentukan oleh KPU Sulawesi Tengah.
Tempat acara untuk kegiatan evaluasi itu memang di hotel Swiss-Belhotel Silae, hanya ruangannya berada di samping bangunan utama hotel. Tempat evaluasi itu adalah sebuah Ballroom berukuran 1,000 m2 yang dapat menampung hingga 1,500 orang. Ballroom ini lebih dari cukup untuk menampung para peserta dari divisi sosialisasi KPU dari Indonesia zona tengah.
Dalam acara yang berlangsung selama tiga hari tiga malam, semua acara lebih banyak dengan warna khas daerah Sulawesi tengah. Sementara hal-hal yang dievaluasi adalah tentang fungsi rumah pintar pemilu untuk meningkatkan literasi terhadap pemilu, juga sebagai dokumentasi yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang ingin tahu lebih jauh tentang pemilu.
Rumah pintar Pemilu juga diharapkan mampu menghasilkan ide-ide baru bagaimana caranya agar Pemilu di Idonesia seiring waktu semakin berjalan semakin baik, khususnya tingkat partisipasi yang semakin meningkat sehingga legitimasi hasil pemilu semakin dipercaya.
Diharapkan juga tingkat partisipasi yang tinggi ini adalah murni dihasilkan oleh tingkat pemahaman pemilih yang semakin cerdas, bukan karena politik uang, karena isu-issu SARA, dan intimidasi dan segala hal buruk lainnya.
Dari rumah pemilu juga sangat diharapkan agar divisi sosialisasi menemukan ide-ide baru dan kreatifitas baru sehingga pembelajaran demokrasi yang dilakukan KPU semakin baik, sehingga suatu saat sistem demokrasi dan pemilu di Indonesia semakin baik dan juga bisa menjadi acuan dunia.