Setelah sampai di Jakarta, Adelio dan kawan-kawannya naik taksi bluebird menuju Ancol. Karena pelaksanaan rapat konsolidasi nasional itu dilaksanakan di hotel Mercure Convention Centre di Ancol. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan luasnya tempat yang bisa menampung para peserta dari seluruh Indonesia yang jumlahnya ribuan.
Agak lama mobil mereka berputar-putar, karena kayaknya jalan memang sengaja di tutup, karena dengan pertimbangan rapat konsolidasi nasional ini dihadiri langsung oleh presiden Republik Indonesia.
Para peserta rapat ini adalah anggota KPU dari seluruh Indonesia, Kapolres, Dandim, para Gubernur, dan Camat seluruh Indonesia. Sehingga diperkirakan yang hadir itu melebihi 5000 orang. Panitianya adalah kementerian dalam Negeri.
Selain rapat akbar seperti kali ini, Adelio juga pernah mengikuti rapat nasional KPU se-Indonesia yang di laksanakan di beberapa tempat seperti di ruang Birawa Assembly Hall hotel Bidakara Jakarta, di Sentul International Convention Centre di Bogor, dan di Assembly Hall di JCC komplek Gelora Bung Karno Jakarta. Semuanya dengan pertimbangan daya tampung terhadap jumlah peserta diatas 3000 orang.
Adelio dan kawan-kawannya memasuki area pertemuan tetapi ternyata belum dibolehkan masuk, karena harus daftar dulu dan mengambil seminar kits. Sementara sekarang giliran untuk mengambil seminar kits adalah para Dandim, Kapolres, gubernur, dan Camat. Para Anggota KPU mendapatkan giliran yang terakhir.
“Bagaimana kita ini, kawan?” tanya kawan-kawanya dari KPU Temajuk Utara.
“Yaaah … Kita tunggu saja,” sahut Adelio.
“Kalau begitu, kita berteduh di sana saja. Panas sekali di sini!” ajak Jefri dan Baskoro sambil menunjuk ke sekelompok pohon pelindung yang tumbuhnya rindang dan teduh. “Sekarang bumi kok rasanya semakin panas, ya?” celetuk Baskoro rada mengeluh.
“Ayolah!” ujar Adelio sambil mengekori kedua kawannya itu. Sementara kawan mereka yang perempuan tidak bersama mereka, tetapi bergabung dengan kawan-kawan anggota KPU lainnya yang sama sama perempuannya.
Rombongan KPU dari kabupaten Temajuk Utara pun ikut bersama mereka. Ketua KPU Tamajuk Utara ini matanya masih sakit, baru selesai operasi. Gara-gara kurang hati-hati sewaktu dia membuang gulma di kebun jeruknya, sehingga sebuah ranting tajam terkena matanya dan melukainya. Dia setuju saja ke tempat yang teduh, karena hawa panas membuat matanya semakin sakit.
Tidak lama mereka menunggu di pohon itu, datang serombongan orang ke situ untuk bergabung dengan mereka. Jumlahnya ada sepuluh orang, yang terdiri dari laki-laki semua. Adelio mengambil insiatif memperkenalkan diri, diikuti oleh Baskoro dan Jefri.
“Adelio!”
“Baskoro!”
“Jefri!”
Anggota KPU dari Kabupaten Temajuk Utara juga memperkenalkan diri. Orang yang datang barusan itu menyebut nama masing-masing. Rupanya mereka itu rombongan anggota KPU dari beberapa kabupaten dari provinsi Jawa Timur.