Integritas Penyelenggara Pemilu

Yovinus
Chapter #61

61-Menonton Avengers: Endgame

Kemudian Adelio menghubungi dosen pembimbing II, karena beliau sama sekali tidak bisa hadir. Adelio memohon ijin agar ujian itu bisa dilaksanakan tanpa kehadirannya.

 

Dia mengijinkan.

 

Lalu Adelio menekankan, sungguh menyesal karena beliau tidak bisa hadir. Tetapi Adelio berharap agar beliau tetap bisa memberikan bimbingan untuk perbaikan setelah ujian. Dia menyanggupi.

Setelah melihat semuanya okay, maka Adelio menghubungi ketua prodi S2 dengan mengirimkan pesan WA kepadanya. Ketika mendengar semua keterangan dan argumentasinya, beliaupun akhirnya setuju dilaksanakan pada pagi hari rabu dengan alokasi waktu pukul 07.00 WIB -10.00 WIB.

Lalu Adelio segera mengirim pesan WA lagi ke bagian secretariat S2 untuk membuat surat undangan, Surat Keputusan Ujian dan personilnya, surat peminjaman ruang sidang dan proyektor serta persyaratan administrasi lainnya.

Terakhir Adelio menghubungi catering yang biasa menangani konsumsi untuk sidang dan ujian tesis dan memesan makanan dan minuman lengkap dengan buah-buahan untuk keperluan ujian terbuka. Karena ini ujian akhir, maka dia memesan paket plus. Meskipun agak mahal, toh ujian akhir itu hanya sekali seumur hidup.

“Tok. Tok. Tok.,” terdengar ketukan di pintu. Adelio membukakan pintu dan tampak Irabelle berdiri di depan dengan pakaian santai. “Masuk sayang.”

Irabelle masuk dengan dengan sambil mendorong tubuh Adelio yang sengaja menghalanginya. “Memang cari kesempatan,” bisik Irabelle manja.

Adelio segera menutup pintu dan langsung memeluk kekasihnya hangat. Mereka berciuman cukup lama, sampai Irabelle hampir kehabisan nafas. “Sudah. Sudah,” desah Irabelle sambil mendorong lembut tubuh Adelio karena terbatuk-batuk. “Itu sih mana ada nikmatnya lagi, nafasku hampir habis rasanya.”

“Rasanya ingin kupeluk dirimu sampai hilang menyatu dengan tubuhku sayang,” ujar Adelio geram.

Lalu keduanya duduk di kursi yang disediakan di dalam kamar hotel itu. “Buatkan kita kopi atau teh, sayang!” pinta Adelio. “Punya aku jangan pakai gula, kamu beri senyum sedikit saja sudah pasti manis.”

Irabelle tidak menjawab gurauan Adelio, tapi hanya memanyunkan mulutnya saja, sambil langsung mengerjakannya saja.

“Bagaimana urusan di kampus, sudah selesai?”

“Sip. No problem.”

“Sayang, maukah kamu kalau kita pergi nonton? Aku nih Bete sekali rasanya.”

“Menonton di Gedung bioskop, maksudmu?”

“Ya.”

“Mau. Filem apa?”

“Kita cari dulu di aplikasi XXI.”

Lihat selengkapnya