Integritas Penyelenggara Pemilu

Yovinus
Chapter #64

64-Resepsi Pernikahan

Gedung pertemuan yang dijadikan tempat resepsi pernikahan Adelio dan Irabelle itu tampak sekali tidak terlalu ramai. Namun orang-orang yang hadir tampaknya antusias sekali memenuhi undangan pernikahan Adelio dan Irabelle yang dilaksanakan secara sangat sederhana itu.

Mereka yang datang hanya sedikit saja yang menaiki kendaraan roda dua. Tetapi rata-rata menggunakan mobil pribadi, meskipun kebanyakan mobil LCGC.

Setelah menikmati makanan dan minuman, para tamu undangan menyalami kedua pengantin secara bergiliran malam itu. Sebagai wali, maka Adelio dan Irabelle yang masing-masing sudah yatim piatu itu, meminta bantuan keluarga jauh mereka.

Mereka hanya mengundang sekitar lima ratusan orang saja, terutama para sahabat, sekretariat KPU dan Bawaslu serta anggota PPK yang berdomisili tidak jauh dari ibu kota Kabupaten Rotan.

Penampilan kedua pengantin itu sungguh menawan. Adelio memang tidak terlalu tampan, wajahnya biasa-biasanya. Tetapi dibalik jas warna biru tua yang dikenakannya, tampak sekali jika badannya yang memiliki tinggi sekitar 183 cm itu sangat kokoh dengan dada yang bidang dan lebar. Sehingga sekilas bisa di kira Keanu Reeves, yang membintangi filem fiksi ilmiah ‘the Matrix.’

Sementara Gracelina Irabelle, meskipun sudah janda, tetapi tidak ada yang mengira jika melihat penampilannya yang demikian anggun, pinggang yang ramping dan rambut panjangnya terhampar lemas di bahu dengan tinggi tubuh sekitar 168 cm itu seperti tubuh manekin saja, sangat tipis dan proposional. Dengan bagian atas rambutnya di gelung ke atas, bagian atas kepalanya memakai hiasan sederhana berwarna perak, tetapi justru semakin menonjolkan kecantikan alaminya.

Orang yang datang dan pergi di pesta pernikahan itu, menyalami penerima tamu, mengambil makanan dan minuman, lalu duduk makan di tempat yang telah disediakan sambil memandang ke arah kedua pengantin.

Setelah itu maju ke depan ke arah pengantin, memasukan uang sumbangan dan dukungan ke dalam tempatnya, menyalami kedua pengantin, turun dan keluar lalu menyalami penerima tamu bagian kepulangan dan pulang ke rumah masing-masing. Semuanya berjalan seperti biasanya seremonial acara pernikahan di daerah mereka.

“Aku sungguh tidak menyangka jika kalian berdua akhirnya menikah,” bisik pak Sekretaris KPU sambil menyalami Adelio dan Irabelle. Irabelle dan Adelio hanya tersenyum bahagia saja.

“Habis diam-diam saja. Rupanya diam-diam kepalak manok,” sambung Bapak sekretaris itu lagi dengan bahasa daerah setempat, yang artinya diam-diam tapi menghanyutkan.

“Terima kasih telah datang ya Pak,” ujar Adelio sambil menjabat tangannya dengan erat.

“Kamu cantik sekali Belle,” bisik Nuraini kepada Irabelle ketika datang menyalami keduanya bersama Jafar.

“Terima kasih Say,” sahut Irabelle perlahan.

“Tak disangka Bapak sungguh gagah memakai stelan ini,” bisik Kasubag Umum ketika menyalami Adelio dan Irabelle.

“Terima kasih telah datang Bapak,” sahut Adelio.

“Semoga bisa langgeng sampai maut memisahkan, ya!” ujar Alexandra berbisik di telinga Irabelle.

“Terima kasih,” balas Irabelle lembut.

“Semoga bisa dapat momongan, ya!” ucap Terenani ketika memeluk Irabelle.

“Amin ...,” sahut Irabelle.

 

***

 

Pesta pernikahan telah usai. Semua perlengkapan pernikahan dan pernak perniknya adalah urusan masing-masing orang yang bersangkutan, seperti yang menerima orderan konsumsi, penyewaan tenda dan kursi, event organizer dan lainnya termasuk gedung tempat pelaksanaannya. Orang-orang pun sudah pada pulang, demikian juga pihak-pihak yang membantu.

Adelio pun lalu pulang bersama Irabelle ke rumah Adelio dengan menaiki mobil Innova milik Benben pribadi sebagai mobil pengantin mereka. Karena selain sebagai sopir kantor, di waktu luangnya Ben Ben menjadikan usaha taksi gelap sebagai usaha sampingannya.

Rumah Adelio ini hanya ditinggali olehnya sendiri. Karena sejak ayahnya sudah meninggal, maka hanya dia sendiri tinggal di situ.

Lihat selengkapnya