Integritas Penyelenggara Pemilu

Yovinus
Chapter #65

65-Malam Pertama Pernikahan

Adelio sangat terkejut ketika mendapatkan kenyataan bahwa istrinya tidak mengenakan apa pun dibalik selimutnya, sehingga membuat dirinya beberapa menit kemudian menjelma menjadi laki-laki maksimal.

Dia pun merasa dirinya tidak adil jika masih seperti seorang CEO perusahaan Top yang berada di kantor sementara istrinya telah polos seperti bayi baru dilahirkan itu.

Lalu dia melepaskan semua seragam kebesarannya sehingga sama sudah seperti bayi yang baru lahir dan kembali masuk ke dalam selimut bersama mereka dan memeluk tubuh istrinya dengan erat.

Keduanya sama-sama sudah seperti bayi ketika pertama dilahirkan ke dunia, hanya bersembunyi di bawah selimut saja. Seperti Adam dan hawa sebelum memakan buah pohon pengetahuan.

Awalnya Adelio berusaha untuk tidur dengan memejamkan matanya. Tetapi persentuhan dengan kulit istrinya memberikannya sensasi yang sangat lain. Merinding. Bergairah. Lalu dirinya semakin terpesona. Full.

Adelio sungguh tidak tahan. Lalu tanpa sadar dia mulai mengayuh biduk mereka agar bisa merapat ke dermaga.  Dia berencana membawa biduk cinta mereka dengan hati-hati, karena dermaganya masih jauh. Tetapi perahunya selalu salah jalur.

Rupanya serangan-serangan Adelio itu sungguh menganggu istrinya yang sudah mulai mengantuk tadi. Sehingga Irabelle yang rupanya belum tidur itu menjadi kasihan dengan suaminya.

Irabelle lalu membantu suaminya dan beberapa saat kemudian mereka sudah menjadi satu daging. Keduanya telah menjadi manusia dewasa seutuhnya dan siap menambah perkembang biakan manusia di bumi.

Mereka bukan lagi dua. Tetapi satu tubuh. Mereka akan meninggalkan keluarganya masing-masing dan menyatu dalam sebuah rumah tangga baru.

“Bang.”

“Ya?”

“Aku sungguh cinta Abang.”

“Aku juga sangat mencintaimu, sayangku.”

“Tidak menyesal karena aku sudah janda?”

“Tidak istriku sayang.”

“Mengapa?”

“Karena kamu baik.”

“Hanya itu?”

“Karena kamu cantik.”

Dia senang di bilang cantik, karena memang dirinya cantik. Lagi pula wanita mana yang tidak mau di bilang cantik?

Irabelle tersenyum. Dia memang suka dengan suaminya. Banyak hal positif tentang laki-laki ini. Hanya dua saja kekurangannya, yaitu tidak terlalu tampan dan tidak terlalu kaya.

Tetapi itu semua bisa dikalikan nol. Karena Irabelle melihatnya sebagai seseorang pekerja keras dan sangat rajin.

Dia rela memulai hidup dari bawah dengannya, yang penting dia bersikap baik dan tidak pernah mengkhianatinya. Toh ukuran kesuksesan seseorang dalam hidupnya itu tidaklah sama.

Irabelle memegang tangan suaminya. Dia masih merasakan sensasi yang mereka lakukan barusan. Menurutnya suami barunya ini secara rata-rata melebihi suami pertamanya. Dia terlena. Bahkan sampai lupa diri.

Semoga saja pilihanku kali ini benar.

Lihat selengkapnya