Integritas Penyelenggara Pemilu

Yovinus
Chapter #5

05 - Bimbingan Teknis Di Bali

Selain sebagai ketua KPU Kabupaten, Adelio juga terpilih sebagai ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi masyarakat. Sementara kawannya empat orang komisioner lainnya, yaitu Adhitama kembali terpilih sebagai ketua Divisi data dan Perencanaan. Jefri kembali terpilih sebagai ketua Divisi Teknis Penyelenggara. Davina di pilih sebagai ketua Divisi Umum, keuangan dan Logistik. Serta Baskoro kembali terpilih sebagai ketua divisi Hukum dan hubungan antar lembaga.

Dari lima anggota KPU kabupaten Rotan itu, hanya Adelio dan Davina saja yang merupakan anggota baru. Sementara Adhitama, Jefri, dan Baskoro merupakan anggota periode sebelumnya yang ikut berkompetisi lagi dan kembali berhasil lulus menjadi komisioner periode tahun ini.

Selain sebagai ketua KPU Kabupaten Rotan dan ketua Divisi Sosialisasi, Adelio juga sebagai Korwil atau koordinator wilayah untuk Tamenung dan Monuh. Sehingga ketika tiga bulan kemudian, divisi sosialisasi mendapat undangan mengikuti bimbingan teknis di pulau Bali, Adelio pun berangkat bersama seorang staff KPU Kabupaten yang PNS.

Dua hari sebelumnya, Adelio sudah memesan tiket bis Maju Terus ke Pontianak dan tiket pesawat ke Bali dengan transit di Jakarta. Mereka berdua berangkat dengan bis malam, subuhnya sudah sampai di ibu kota provinsi dan langsung ke bandara karena mengambil penerbangan pagi.

Dari Pontianak ke Jakarta membutuhkan waktu sekitar satu jam lima belas menit dan landing di Soekarno-Hatta. Menunggu sekitar dua jam lamanya, baru terbang lagi ke Denpasar Bali.

Pesawat Garuda Indonesian Airways yang dinaiki Adelio dan Adytia kawannya landing di bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, sebuah bandara yang pernah meraih peringkat tiga dunia versi Airport Council International (ACI), sebuah organisasi bandara yang bermarkas di Montreal, Kanada. Bandara ini juga unik karena memiliki runway yang sebagiannya keluar ke arah laut, sehingga ketika pesawat landing seolah-oleh pesawat landing diatas lautan.

Konon ceritanya, kontraktor yang mengerjakannya lebih memilih bentuk perluasan runway bandara ke arah laut, alasannya karena lebih mudah berurusan dengan para ikan di dalam lautan daripada berurusan dengan manusia perihal pembebasan lahan untuk perluasannya.

Bandara internasional ini terletak di antara pantai Kuta dan Jimbaran, sebuah wilayah yang merupakan bagian tanah genting antara kedua tempat itu. Dari bagian yang menjorok ke laut, bandara ini memanjang sampai mendekat ke jalan I Gusti Ngurah Rai, di mana di ujung landasan pacu bandara itu terdapat bundaran jalan I Gusti Ngurah Rai yang salah satu sisinya menuju jalan tol Bali Mandara.

Adelio sangat senang melihat pulau Bali yang selama ini hanya mendengar dari cerita orang saja. Mereka menginap di salah sebuah hotel top dekat pantai Sanur.

Akhirnya sampai juga di Bali, pikir Adelio. Bali, I am coming.

 

***

Jam tangannya Casio AE 1000W milik Adelio menunjukan pukul 6.15 pagi. Di lihatnya Adytia, kawan sekamarnya itu beberapa kali menggeliat kedinginan. AC kamar memang mereka stel agak dingin, yaitu di 160 C.

“Bro. Bro. Bro Ady.” Bisik Adelio membangunkan kawannya yang masih bergulung di dalam selimutnya secara perlahan.

Kawannya kembali menggeliat. “Pukul berapa ini, Bro?” Tanyanya dari dalam selimut.

“Sudah 06.17”, Kawan.” Jawab Adelio sambil menggosokan deodorant ke ketiaknya. Karena jika tidak pakai deodorant, maka bau keringat tubuhnya sungguh tidak sedap, disebabkan Adelio memang suka sekali mengkonsumsi bawang putih. Porsinya terlalu banyak memang.

“Uuuhhh. Masih pagi,” desis kawannya.

“Mau sarapan bareng saya, nggak?” tanya Adelio sambil menyisir rambutnya yang masih lebat dan hitam itu.

“Mau. Mau. Tapi ntar, ya Bro. 15 menit lagi,” sahut kawannya.

Lihat selengkapnya