Seperti telah diberitahukan siang tadi, malam harinya akan dilaksanakan acara di rumah jabatan gubernur Bali, yang di mulai pukul 17.00 WITA. Tapi mereka sudah diminta hadir sebelum waktu tersebut.
Mereka akan makan malam bersama gubernur Bali di rumah jabatan Gubernur Bali, di dahului acara seremonial dan setelah makan malam menikmati acara hiburan di pelataran gubernuran.
Sambil menunggu hadirin berkumpul semuanya, orang-orang yang sudah datang menikmati live music dengan genre khas Bali. Adelio dengan kawan-kawannya yang berasal dari satu provinsi, memperhatikan pertunjukan musik itu sambil menikmati aneka macam minuman ringan panas dan dingin serta menyantap beraneka ragam kue khas Bali seperti Pie Susu, Pia, Laklak, jaje Injin, Pisang Rai, Kaliadrem, Bendu, jaje Cerorot, jaje Bantal, dan jaje klepon.
Adelio dan kawan-kawannya sengaja mencoba semua macam kue itu satu persatu, dan yang terasa enak maka akan diambil kembali lebih banyak. Tetapi rupanya para peserta dari seluruh KPU di zona tengah inipun melakukan hal yang sama. Sepertinya semuanya berpikir bahwa tidak setiap tahun mereka bisa datang ke Bali, surga pariwisata dunia ini.
Begitu sudah tiba waktunya acara yang resmi di mulai, maka acara intinya adalah sambutan dari gubernur dan yang mewakili KPU RI. Banyak hal yang disampaikan Bapak I Made Mangku Pastika sebagai gubernur Bali, tetapi yang paling menarik bagi Adelio adalah ketika dia menceritakan tentang sebuah sekolah unggulan yang bernama Bali Mandara. Sekolah ini terletak di Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng, merupakan sebuah sekolah unggulan yang menerima siswa didik dari kalangan kurang mampu.
Sementara kata sambutan dari pak Arief Budiman sebagai ketua KPU RI lebih berupa rasa terima kasihnya atas sambutan waga Bali dan pihak Pemda terhadap rombongan para peserta dari luar wilayah Provinsi Bali yang menghadiri acara launching Rumah Pintar Pemilu milik KPU Provinsi Bali serta bimbingan teknis bagi anggota divisi tersebut.
Kemudian acara hiburan dengan menampilkan acara music dan seni tari khas Bali. Adelio memperhatikannya tanpa berkedip. Dia mengambil kesimpulan, jika para penarinya dan para penabuh musiknya memang sudah terlatih. Itu mungkin sebagai hasil latihan rutin yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Gaya, gerak tubuh, kehalusan, irama, jeda, dan momentumnya serba tepat, indah dan teliti.
Adelio mengkhayal, sebenarnya di daerah asalnya banyak jenis tari, musik, dan seni suara yang bisa dikembangkan seperti di Bali ini. Hanya saja pemerintah daerah dan perangkat adat serta para pengelola sanggarnya sepertinya belum mempunyai pemikiran sampai ke sana.
Mungkin generasi milenial nantilah yang berupaya mengembangkannya ke arah yang lebih maju seperti di Bali. Karena Bali telah berhasil menjadikan dirinya sebagai salah satu destinasi wisata yang top di dunia. Bahkan banyak orang luar negeri yang hanya mengenali Bali dibandingkan Indonesia. Parahnya lagi, banyak mereka yang mengira jika Bali itu bukan bagian dari Indonesia tercinta ini.
Akan tetapi selama ini mereka-mereka yang sering ke Bali, tidak pernah terdengar menceritakan hal-hal ini. Malah yang sering mereka ceritakan adalah para Bule yang berjemur dan mandi tanpa busana.
Acara terakhir pada malam itu sebelum makan adalah pertunjukan seni suara menggunakan Bahasa Indonesia. Beberapa artis lokal Bali ditampilkan dalam acara tersebut. Acara terus berlangsung sampai mendekati larut malam.
Dua hari berturut-turut setelah itu, dilaksanakan kegiatan bimbingan Teknis bagi anggota divisi Sosialisasi KPU zona Indonesia Tengah. Bimbingan Teknis ini untuk mempersiapkan anggota Sosialisasi KPU zona Tengah, sehingga sebagai bagian dari KPU seluruh Indonesia, mampu mengaktualisasikan target partisipasi pemilih sebesar 75% yang telah dicanangkan oleh KPU RI pada Pemilu serentak tahun ini.
Hari ketiga di Bali, panitia dari KPU provinsi Bali kembali mengingatkan bahwa besok adalah rencana wisata ke sekolah bertaraf internasional di kabupaten Buleleng, yaitu SMAN Bali Mandara. Semuanya wajib mengenakan pakaian yang telah dibagikan oleh KPU Provinsi Bali. Yaitu baju kaus lengan panjang berwarna putih khas budaya Bali.
***
Perjalanan ke SMAN Bali Mandara dilakukan dalam rombongan, para peserta mengikuti arahan dari KPU Provinsi Bali. Mereka menggenakan baju putih berlengan panjang, dengan logo KPU Bali di dada kiri sebelah atas. Rombongan yang berangkat terdiri dari beberapa buah mobil travel bus.
Untuk mencapai lokasi SMA Bali Mandara atau yang biasa disingkat menjadi SMANBARA ini, ditempuh melalui jalur selatan, yaitu melalui jalan Prof. Doktor Ida bagus Mantra, jalan Besakih, Jalan Abang Tudinding, sampai ke jalan Raya Panelokan. Di sini sebenarnya sudah berada komplek Gunung Batur dan Danau Batur. Tapi sayangnya karena banyak kabut, mereka hanya melihat gunung Batur saja, sementara Danau Baturnya tidak kelihatan karena tertutup kabut.
Dari jalan Panelokan, mereka terus maju menuju jalan Raya Kintamani. Di sini rombongan berhenti beberapa waktu untuk mengambil beberapa poto, poto selfie, membeli oleh-oleh serta ada juga yang memanfaatkannya untuk buang air kecil. Melihat nama Kintamani, Adelio jadi teringat akan sebuah lagu gubahan penyanyi kesayangannya; Ebiet G Ade, judulnya Nyanyian Rindu: