Keduanya asyik berbicara diantara ratusan orang yang berjalan ke satu arah. Gadis ini menceritakan hal-hal tentang Bali dan juga sekolahnya. Bagaimana dia dari keluarga yang kurang mampu, anak yatim piatu dan hanya dipelihara oleh neneknya. Dia ingin memberikan kontribusi untuk negara ndonesia.
Dia juga bercerita, selain memperdalam Bahasa Inggris, dirinya juga belajar Bahasa Jerman, Perancis, Spanyol, Arab, dan Mandarin. Hal ini untuk mendukung cita-citanya yang berkeinginan sebagai ahli nuklir asal Indonesia.
“After finishing high school here, where do you plan to continue?”
“It is my own secret deep in my heart Sir,” tukasnya. “Anyway, I can tell you the truth. I want to get a scholarship to Germany. I want to be a nuclear expert,” lanjutnya sangat bersemangat.
“Wow, it was truly an extraordinary dream. Keep your spirits up Miss,” komentar Adelio memberi semangat kepadanya.
“Thanks a lot, Sir.”
Keduanya asyik sekali berbicara, sehingga tanpa sadar diperhatikan oleh para kawan-kawan Adelio.
“Please, sir. Through this way,” seru gadis itu memberitahu Adelio untuk berbelok kearah kanan. “Our meeting room is overthere,” katanya sambil menunjuk ke arah kerumunan orang di kejauhan.
Setelah keduanya berjalan lurus kurang lebih 50-an meter lagi, mereka tiba di tempat pertemuan di SMA Bali Mandara itu. Sekelompok bangunan gedung sekolah dengan ruangan yang begitu bagus dan tertata rapi. Ternyata di dalam ruangan sudah menunggu ratusan siswa lagi.
Setelah sampai di dekat kerumuman orang, keduanya berpisah. “See you later Miss,” kata Adelio sambil tersenyum.
“See you later Sir,” jawab gadis itu sambil melemparkan senyumnya yang sangat manis dan kembali bergabung dengan kawan-kawannya.
Adelio sama sekali tidak ingat menanyakan namanya apalagi meminta nomor kontaknya, sehingga sampai perpisahan keduanya sama sekali tidak saling mengetahui nama masing-masing.
Sekolah Bali Mandara ini merupakan kerja sama saling menguntungkan antara Pemerintah Daerah Bali dengan Sampoerna Academy, di mana Pemerintah Daerah Bali bertugas menyediakan lahannya seluas 10 hektar dan biayanya operasionalnya oleh Sampoerna Academy.
SMA Negeri Bali Mandara yang biasa disebut SMANBARA ini menggunakan Kurikulum IGCSE dari Universitas Cambridge dan Standar Nasional Pendidikan, yang diterapkan secara bersama pada Sampoerna Academy, dalam rangka menyiapkan siswa-siswi berkualitas yang mampu bersaing di tingkat lokal, nasional maupun Internasional.
Suasana di dalam sekolah itu sudah begitu ramai, tersedia beberapa jenis minuman dan kue-kue untuk para tamu yang datang pada hari itu. Adelio merasa sangat haus, sehingga dia mengambil sebotol air mineral dingin dan kue-kue khas Bali yang disediakan di situ.
Kata sambutan dari Kepala SMA Bali Mandara itu terutama sekali menceritakan tentang prestasi yang telah di capai oleh para siswa dan siswinya. Ternyata para alumninya sudah banyak yang mendapatkan beasiswa untuk berbagai disiplin ilmu untuk kuliah di Jerman, Perancis, Inggris, Belanda, Tiongkok, Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.
Kemudian dari pihak KPU RI diwakili oleh Bapak Sigit Pamungkas, ketua Divisi Sosialisasi nasional KPU RI. Dalam sambutannya beliau mengucapkan banyak terima kasih akan sambutan yang hangat dan luar biasa dari pihak sekolah yang bertaraf internasional ini. Juga kesannya yang luar biasa terhadap sekolah ini, sehingga sempat sebentar dirinya terdiam sesaat karena merasa sangat terharu.
Selain itu juga, beliau berharap, semoga hal-hal yang didapatkan disini akan menjadi bahan pelajaran dan pengalaman bagi anggota divisi sosialisasi sepulangnya mereka dari Bali nanti, khususnya yang dikaitkan dengan kegiatan sosialisasi untuk pemilih di daerahnya masing-masing.