Ignacio memperhatikan nama para anggota rombongan mereka di surat keputusan itu, yaitu tentang siapa saja yang akan berangkat ke Monuh dalam kegiatan sosialisasi mereka. Di Monuh ketua KPU yang juga ketua Divisi Sosialisasi sudah berangkat duluan ke sana dan dia menunggu mereka di sana.
Rombongan yang akan berangkat itu adalah dia sendiri, Irabelle, Nuraini, Jafar, sopir mereka si Benben, dan Alexandra. Jafar dan Nuraini sepertinya dalam rangka saling pendekatan, sedangkan Benben dan Alexandra diketahui memang sudah pacaran. Lalu Ignacio tersenyum sendiri, kemudian dia lalu segera mencari Benben dan Jafar.
Sebenarnya hubungan antara Ignacio dan Irabelle pernah dikatakan sangat dekat. Ketika itu Ignacio juga yang mengajak Irabelle untuk honor di KPU, karena waktu itu KPU membutuhkan beberapa orang tenaga honorer yang bisa dibayar murah sesuai alokasi dana yang ada. Yang kenyataannya jauh di bawah UMR provinsi.
Kebetulan Ignacio mengontrak rumah di dekat mereka, sehingga hampir setiap hari mereka berpapasan dan saling tatap muka. Ignacio juga sering tersenyum kepadanya, sering say hello jika mereka berpapasan. Ignacio memang sangat ganteng, wajahnya mirip sekali dengan William Bradley Pitt ketika masih muda, tetapi tubuhnya tingginya hanya sekitar 165cm saja, sehingga agak kecil untuk ukuran laki-laki jaman sekarang.
Karena sudah resmi menjanda, Irabelle pun tidak keberatan ketika ditawarkan untuk bekerja sebagai tenaga honorer di KPU kabupaten Rotan. Apalagi Irabelle juga sarjana muda akademi akuntansi. Dia tidak mau selalui disusui oleh mamanya dalam hal kemandirian hidup. Ketika Irabelle sudah honor di KPU, hubungan keduanya semakin dekat. Irabelle pun tahu jika Ignacio tertarik padanya. Dia pun tidak keberatan untuk memulai hidup baru dalam hubungan dengan laki-laki.
Hampir setiap hari mereka selalu kontak, bermain badminton dan tennis meja bersama, makan bersama di warung dan juga sering berangkat bersama ke daerah pedalaman dalam rangka urusan KPU kabupaten Rotan. Irabelle pun banyak dibelikan barang-barang oleh Ignacio.
Namun seiring berjalannya waktu, Irabelle semakin mengenali dan memahami sifat-sifat Ignacio. Orangnya pemaksa, cemburuan, pemarah, mau menang sendiri, keras kepala, tidak mau mengalah, menganggap diri sendiri selalu benar, kasar, dan jorok.
Selain itu juga, yang tidak disukai Irabelle adalah; Ignacio itu suka main games sampai harus bergadang malam-malam, minum-minuman keras, dan suka berjudi online. Sehingga akhirnya dia mulai menghindari Ignacio, padahal sebelumnya dia pernah terpikir untuk mengakhiri masa jandanya dan menerima Ignacio dalam hidupnya. Meskipun Ignacio lebih pendek 2 cm darinya, tetapi itu masih bisa dimaklumi sebenarnya.
Tetapi yang menjadi masalah terbesar baginya, adalah celakanya Ignacio sangat dekat dengan Mamanya dan Mamanya juga sangat suka dengan Ignacio. Hal ini dimanfaatkan oleh Ignacio dengan membanjiri mamanya dengan berbagai macam hadiah kesukaan Mamanya.
***
Irabelle adalah orang terakhir yang dipanggil untuk menerima uang perjalanan dinas. Sehingga ketika dia menuju mobil kantor untuk berangkat, hatinya sakit sekali. Karena ternyata yang berangkat ke Monuh pagi hari ini adalah mereka berenam.
Di depan adalah sopir mereka si Benben bersama Alexandra, yang diketahui mereka memang pacaran. Sementara di kursi barisan tengah, sudah duduk Jafar dan Nuraini, yang Irabelle tahu keduanya dalam rangka saling pendekatan. Artinya tinggal dia dan Ignacio yang harus duduk di kursi barisan belakang. Apakah ada yang sengaja mengaturnya?
“Kamu sebelah dalam saja, Bel!” saran Ignacio ketika Irabelle belum juga beranjak masuk ke dalam mobil. Irabelle pun dengan terpaksa masuk duluan dan duduk di kursi bagian dalam, padahal tadi rencananya biar Iganaciolah yang di bagian dalam. Lalu Ignacio menyusul dengan mulut senyum-senyum yang sungguh menjengkelkan Irabelle.