Riana tersenyum menatap sekumpulan anak-anak berusia 4 tahun di sekitarnya. Ini yang selalu dia impikan, riuhnya perdebatan kecil dengan temannya, hanya karena sebuah cerita yang ingin dibacakan. Bahkan ada seorang gadis yang selalu berada disampingnya.
Riana memandang gadis itu, dia selalu tersenyum saat Riana memperhatikan dirinya. Hanya gadis itu yang akan selalu berada didekatnya. Dia mengingatkan Riana dengan seorang anak laki-laki yang pernah dekat dengannya dulu.
Dulu saat dia masih menjalin kasih dengan dia, mantan pacarnya yang pernah membuatnya sakit hati dan tidak percaya akan cinta. Riana benci mengingat hal itu, dia selalu berusaha untuk tidak menengok kebelakang lagi. Sudah cukup luka yang telah ditorehkan oleh dia.
Seorang anak laki-laki mendekatinya dan memeluk dirinya erat. Riana bahkan mendadak kaku melihatnya. Dia adalah keponakan dari Yudha. Keponakan kesayangan Yudha yang dekat dengannya dulu, 3 tahun yang lalu.
Riana tidak ingin berada diposisi seperti ini. Dia benci jika harus masih terporos dengan masa lalu. Mengapa hal ini harus terjadi padanya. Disaat dia sudah benar-benar melupakan masa lalu itu.
Tuhan, mengapa dia harus bersekolah disini. Batin Riana.
"Miss, Tante Na kan?" Tanyanya polos.
Riana mengangguk, dia tidak tega melihat wajah sumringah dari anak lelaki ini. Riana bahkan berusaha untuk menjauh setiap anak lelaki ini mendekatinya.
***
Fika bercerita kepada Raja, tentang guru yang cantik dan baik hati. Yang selalu membantunya jika dia kesulitan dalam belajar. Dan teman-temannya yang baik, meminjaminya mainan, bahkan mereka bermain bersama.
Yang Raja bayangkan adalah Riana. Dia membayangkan jika guru Fika, adalah Riana. Pujaan hatinya yang dia cari selama ini. Raja menscroll hapenya untuk mencari kontak Riana, dia mencoba mengirimkan pesan padanya.
Rajasthan
Apa kabar Ri?
Riana
Raja?
Rajasthan
Ya. Apa kabar?