Kehidupan percintaan yang sangat diidam-idamkan oleh Raja. Dia bahkan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sendiri, tanpa bantuan dari keluarganya. Tidak ingin lagi ada yang menghambat kisah cintanya kembali.
Raja memakai pakaian casual, dia harus tampil maksimal untuk menarik perhatian Riana. Bahkan Raja sempat ragu untuk mengungkapkan pekerjaannya didepan Riana nanti. Dia seakan takut, jikalau Riana menolak dirinya.
Raja menemui Riana di rumahnya, disana Riana sedang duduk bersama kedua orangtuanya. Raja menelan ludahnya kasar, berjuang bersama teman sejawatnya saja dia tidak pernah gentar, tapi mengapa dia sedikit saja merasakan gentar di depan orangtua Riana. Menghembuskan napas pelan, dia masuk untuk berkenalan.
"Maaf saya sudah mengganggu waktu Ibu dan Bapak. Kedatangan saya kemari, untuk melamar putri Bapak dan Ibu, menjadi pendamping hidup saya." Ucapnya lantang.
Jangan ditanya bagaimana hati Riana, yang jelas dia sedang berbunga-bunga. Akhirnya dia dialamar oleh Raja, dia bisa memamerkan Raja di depan keluarga Ibunya yang selalu tepat waktu jika membahas tentang jodoh.
"Apa alasan kamu melamar anak saya?" Pertanyaan itu ditujukan untuk Raja, dari Ayah Riana.
"Maafkan saya yang telah lancang mencintai putri Bapak. Tapi saya benar-benar mencintai putri Bapak, dan ingin menikahinya. Karena saya mencari pendamping hidup, bukan mempermainkan." Sekali lagi apa yang Raja ucapkan, membuatnya meleleh.
Dedek luluh bang. Batin Riana.
"Pekerjaan kamu apa? Yakin kamu bisa menghidupi anak saya kelak?." Pertanyaan setiap orangtua pasti seputar pekerjaan dan materi.
"Siap. Saya seorang tentara. Pangkat saya Kapten, dan saya sudah punya rumah pribadi. Saya bukan tipe orang yang suka berjanji dan akan mengingkari, tapi saya tipe orang yang menunjukkan janjinya." Riana bahkan menganga seperkian detik mendengar penjelasan Raja tentang pekerjaannya itu.
Raja seorang tentara. Dan kehalusannya telah terwujud nyata. Bahkan dia bisa memamerkan Raja di depan Fauzan. Mantan kekasih laknatnya yang tiba-tiba kembali mengejarnya.
"Bawa orangtuamu kemari, dan saya akan menerima pinangan kamu untuk Riana." Raja tersenyum dan bersalaman kepada Ayah Riana.
Dia mengajak Riana untuk meminta restu juga di depan kedua orangtuanya. Raja harus segera mengikat Riana dengan kepastian, agar tidak ada lagi yang berani mendekatinya. Riana milik Raja, dan itu sudah paten.
Raja membawa Riana ke rumah kedua orangtuanya. Di sana juga Revan sedang bersama dengan Fika. Mereka berdua kaget saat melihat Raja bergandengan tangan dengan Riana. Hati Revan rasanya sakit.