Blurb
"Semua orang pasti pernah memiliki perasaan iri dalam hidupnya."
Bangunan kuno di sudut perempatan kota itu tampak mencolok. Conscientia, itulah namanya. Diambil dari bahasa Latin yang berarti "kepedulian". Saat orang-orang melintas, bangunan itu memiliki daya tarik tersendiri. Ditambah lagi dengan jajaran bunga mawar kuning di bawah jendela. Warna dan wangi harumnya yang mencolok itu menarik berbagai pelanggan.
Kepergian Aldrian, sang psikolog utama membuat Ameera menjadi pemilik Conscientia. Alhasil posisi Ameera naik satu tingkat menggantikan Aldrian. Dari asisten menjadi psikolog utama. Mawar kuning, itu ide Ameera. Meletakkan mawar kuning dengan harapan menarik pengunjung yang memiliki rasa iri yang besar. Dia ingin memperbaiki perasaan yang diprediksi dapat menghasilkan kekacauan besar itu. Perasaan yang dapat menyebabkan sang pengidap menindas, menyakiti, bahkan membunuh seseorang yang membuatnya merasakan perasaan itu sendiri. Ameera hanya tidak ingin masa-masa kelam periode Aldrian terulang.
Papan tanda bertuliskan "tutup" pada pintu Conscientia kini telah dibalik menjadi bertuliskan "buka" kembali. Kali ini sang kepala psikolog baru menantikan kisah-kisah iri yang menarik dan menyakitkan dari para pengidap rasa iri.