Iris

Bentang Pustaka
Chapter #1

Prolog

Baginya, aku berbau seperti kenangan.

Aksara yang terhimpun dalam lembaran tubuhku adalah butir-butir Baginya, aku berbau seperti kenangan. Aksara yang terhimpun dalam lembaran tubuhku adalah butir-butir ingatan tentang masa lalunya.

Matanya menerawang, dengan ringkih dia menyentuhku.

Seolah aku adalah porselen berumur ratusan tahun yang mudah hancur menjadi butiran debu. Dia tersenyum sekilas, tapi aku tahu, bukan aku yang menjadi fokusnya. Di benaknya telah terputar ingatan tentang masa lalu.

Kepada Rangga, selamat mengenang.

Lihat selengkapnya